7. Anchoring
Anchoring mengacu pada anggapan bahwa orang akan membuat keputusan yang terlalu bergantung pada informasi pertama yang mereka dapatkan.
Sebagai contoh, sebuah studi tahun 2011 mengungkapkan bagaimana anchoring mempengaruhi negosiasi gaji. Peserta memberi kandidat tawaran gaji lebih tinggi saat mereka menyarankan gaji tinggi yang tidak masuk akal daripada ketika mereka menyarankan yang realistis.
Perusahaan sering menggunakan taktik ini dengan penjualan, di mana mereka menetapkan harga "anchor" dan menunjukkan berapa banyak produk yang telah ditandai. Misalnya, Anda mungkin bersedia membayar USD50 untuk kemeja baru jika sudah didiskontokan dari USD100, bahkan jika itu lebih banyak uang daripada yang biasanya Anda bayar.
Baca juga: TIPS LARIS: Daftar 10 Jurus Jitu Memulai Bisnis, Nomor 4 Wajib Dilakukan
8. Fenomena Baader-Meinhof
Juga dikenal sebagai ilusi frekuensi, inilah efek di mana Anda melihat sesuatu satu kali, dan tiba-tiba Anda mulai melihatnya di mana-mana. Dan perusahaan menggunakan ini untuk keuntungan mereka untuk menjual produk Anda.
Menurut Pacific Standard, fenomena Baader-Meinhof ditemukan pada tahun 1994 oleh seorang komentator online, yang mendengar nama kelompok teroris ultra-sayap kiri Jerman dua kali dalam periode 24 jam. Profesor linguistik Stanford Arnold Zwicky menciptakan istilah "frekuensi ilusi" di tahun 2006.
Itu bermuara pada dua hal. Saat pertama kali menemukan kata, benda, atau gagasan baru, Anda secara tidak sadar mulai memerhatikannya karena sesuatu yang disebut "perhatian selektif." Kemudian, setiap kali Anda melihatnya, ada bukti tambahan bahwa itu ada di mana-mana, sebuah fenomena yang dikenal sebagai bias konfirmasi.
9. Kekuatan anekdot
Orang sangat suka bercerita atau mendengarkan cerita, sesederhana itu. Karenanya, Psikolog Christopher Chabris dan Daniel Simons, penulis "The Invisible Gorilla," mengatakan bahwa kita menghargai cerita berdasarkan statistik karena contoh individu menempel di otak kita dengan lebih baik.
Penelitian menunjukkan bahwa alasan ceritanya begitu persuasif adalah bahwa mereka mengantar kita ke tempat di mana kita cenderung untuk percaya pada sesuatu. Penelitian lain menunjukkan bahwa orang-orang yang mencari situasi emosional dan orang-orang yang suka berpikir kemungkinan akan diangkut oleh cerita.
Mungkin itu sebabnya begitu banyak iklan menampilkan testimonial pelanggan, karena mereka menceritakan sebuah cerita yang bisa kita identifikasi
(Rizkie Fauzian)