TAHUN ini merupakan tahun yang spesial bagi pasar saham Indonesia. Selain karena Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan rekor nyaris mencapai 6.100, minat IPO pun mengalami peningkatan.
Dalam kurun tiga tahun terakhir, IPO di pasar saham cenderung tidak mencapai target sebanyak 5 emiten. Buktinya, pada 2014 hanya 24 emiten, pada 2015 hanya 16 emiten, pada 2016 hanya 15 emiten, dan baru bisa mencapai 35 emiten di 2017.
Okezone pun merangkum deretan IPO yang terjadi di 2017, berikut ringkasannya:
Tiga bulan awal di 2017 merupakan saat yang berat bagi PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Bagaimana tidak, pada tiga bulan awal ini, tercatat hanya ada satu emiten baru. Namun, pada Kuartal II BEI pun "panen" emiten baru, dengan penambahan emiten sebanyak 17, dengan 10 di antaranya dilaksanakan berbarengan di Juni.
Tanggal 21 Juni pun menjadi tanggal tersibuk di BEI, lantaran ada empat emiten melantai di hari yang sama. Di kuartal yang sama, BEI pun mencatat IPO termahal tahun ini.
Baca Juga: Transaksi Harian IHSG Naik 43,74%, Nyaris 15 Miliar Saham
Sementara di kuartal III, pertumbuhan emiten baru kembali melambat dengan hanya empat emiten bergabung di BEI. Di kuartal IV, jumlah emiten baru pun kembali meningkat, tercatat ada 13 emiten baru yang berlomba mencari dana di pasar saham.
Di kuartal IV, BEI juga kedatangan emiten yang bergerak di sektor baru, start up company, dan menjadi satu-satunya perusahaan perintis yang melantai BEI. Di kuartal ini juga, BEI mencatatkan anak usaha BUMN paling banyak. Tercatat, ada tiga anak usaha BUMN yang masuk pasar modal.
Fakta lainnya yang juga menarik adalah, kenaikan paling tinggi saat pembukaan saham mencapai 70% yang dicatatkan oleh lima emiten. Sementara itu, hanya satu emiten yang sahamnya merosot saat pembukaan.
Baca Juga: Performa IHSG Sudah Gemilang, Window Dressing Tak Akan Signifikan Tahun Ini
Berikut Rincian dari IPO yang terjadi di 2017:
Kuartal I
1. PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk (PORT), 16 Maret 2017, naik 105 poin atau 19,62% dari Rp535 ke Rp640.
Kuartal II
2. PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk (CARS), 10 April 2017, naik 100 poin atau 5,71% dari Rp1.750 ke Rp1.850.
3. PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA), 28 April 2017, naik 73 poin atau 69,52% dari Rp105 ke level Rp178.
4. PT Forza Land Indonesia Tbk (FORZ), 28 April 2017, naik 110 poin atau 50% dari Rp220 ke Rp330.
5. PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), 5 Mei 2017, naik 50 poin atau 43,38% dari Rp115 ke Rp165.
6. PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS), 10 Mei 2017, naik 20 poin atau 6,67% dari Rp300 ke Rp320.
7. PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk (TAMU), 10 Mei 2017, naik 77 poin atau sebesar 70% ke Rp187.
8. PT Terregra Asia Energy Tbk (TGRA), 16 Mei 2017, naik 140 poin atau 70% dari Rp200 ke Rp340.
9. PT First Indo American Leasing Tbk (FINN), 8 Juni 2017, naik 73 poin atau 69,52% dari Rp105 ke Rp178.
10. PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE), 9 Juni 2017, naik 250 poin atau 50% dari Rp500 ke Rp750.
11. PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS), 16 Juni 2017, naik 154 poin atau 49,68% dari Rp310 ke Rp464.
12. PT Kirana Megatara Tbk (KMTR), 19 Juni 2017, naik 142 poin atau 31% dari Rp458 ke Rp600.
13. PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), 21 Juni 2017, naik 150 poin atau 50% dari Rp300 ke Rp450.
14. PT Armidian Karyatama Tbk (ARMY), 21 Juni 2017, naik 150 poin atau 50% dari Rp300 ke Rp450.
15. PT Map Boga Adiperkasa Tbk (MAPB), 21 Juni 2017, naik 520 poin atau 30,95% dari Rp1.680 ke Rp2.200.
16. PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD), 21 Juni 2017, naik 40 poin atau 15,38% dari Rp260 ke Rp300.
17. PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI), 22 Juni 2017, naik 90 poin atau 29,03% dari Rp310 ke Rp400.
18. PT Marga Abhinaya Abadi Tbk (MABA), 22 Juni 2017, naik 78 poin atau 69,64% dari Rp112 ke Rp190.