JAKARTA - Asisten Deputi V Bagian Logistik Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian Erwin Raza mengungkapkan, 71% dari total penduduk Indonesia saat ini memiliki penghasilan di bawah USD3 per hari. Mereka bekerja di sektor informal yang tidak cukup untuk mendongkrak kondisi ekonomi mereka.
Menurutnya, mereka yang berada di bawah tingkat kemiskinan nasional kerap tidak mendapatkan kesempatan untuk terlibat langsung dalam proses bisnis yang terus berkembang. Pemerintah juga mengajak langsung masyarakat yang masuk ke dalam kategori miskin terlibat langsung dalam berusahaan.
"Peran sektor swasta dibutuhkan untuk menciptakan pekerjaan-pekerjaan dalam skala besar dengan penghasilan lebih tinggi bagi masyarakat yang berada di bottom of pyramid," ujar dia dalam Workshop Nasional Bisnis Inklusif di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (13/12/2017).
Baca juga:
Sri Mulyani Banggakan Peran Indonesia Kurangi Kemiskinan Global
Contoh Jeff Bezos, Sri Mulyani: Teknologi Bisa Ciptakan Kesejahteraan
Dia mengungkapkan, Kemenko Bidang Perekonomian telah membuat Kelompok Kerja (Pokja) Inovasi dan Bisnis Inklusif pada 2016. Pokja ini dibuat dengan tujuan untuk mengembangkan konektivitas dari desa ke pasar kota dan global, terutama untuk komoditas pertanian, perikanan, dan UMKM.