JAKARTA - Jelang tahun 2018, tidak sedikit kalangan yang mengalami ketakutan pada kondisi perekonomian Indonesia. Wajar saja, karena selama dua periode 10 tahun terakhir ekonomi Indonesia kerap dihadang rintangan.
Jika ditengok ke belakang, pada tahun 1998 saat krisis moneter, ketika itu Indonesia mengalami krisis ekonomi yang biasa disebut krisis moneter. Lalu 10 berselang atau tepatnya dan pada tahun 2008 juga terjadi krisis ekonomi karena booming komoditi.
Baca juga: Generasi Milenial, Anak Zaman Now yang Rasakan Krisis Ekonomi 1998 dan 2008
Menanggapi hal tersebut, Economic Advisor and Oxford Economic Lead Asia Economics Institute of Charter Accountant ini England and Wales (ICAEW) Sian Fenner mengatakan jika tidak akan ada krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia. Justru, pada tahun depan, ekonomi Indonesia akan jauh lebih meningkat dari tahun ini.
Dirinya memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5,3% pada tahun 2018 mendatang. Angka tersebut tentunya relatif lebih tinggi jika dibandingkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini yang diprediksi hanya mencapai 5,1%.
Baca juga: Generasi Milenial Susah Kaya Gara-Gara Krisis Keuangan Global?
"Saya rasa akan bagus tidak akan ada krisis (siklus 10 tahunan)," ujarnya saat ditemui di Hotel Oriental Mandarin, Jakarta, Senin (18/12/2017).
Menurut Sian Fenner, krisis yang terjadi setiap 10 tahunan di Indonesia adalah dikarenakan pengaruh ekonomi global yang ketika itu sedang tidak stabil. Sehingga hal tersebut berdampak kepada negara-negara di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Baca juga: Proyeksi 2018 Ekonomi Dunia 3,7%, Bos IMF: Ada Momentum Pemulihan!
Sedangkan pada saat ini, perekonomian dunia tengah rebound dari keterpurukan. Bahkan khusus di wilayah Asia Tenggara, pertumbuhan ekonomi negara-negara sedang dalam trend yang sangat bagus.
Pada tahun ini saja, Asia Tenggara mencatatkan pertumbuhan ekonomi berada di angka 5%. Yang mana, angka tersebut merupakan yang tertinggi dalam kurun waktu 4 tahun terakhir.
Baca juga: Catat! IMF Peringatkan Tingginya Utang Rumah Tangga Picu Krisis Keuangan
"Saya rasa krisis pada siklus 10 tahunan adalah pengaruh ekonomi secara global. Sedangkan saat ini kondisi global sedang baik-baik saja. Apalagi Asia itu sangat bagus pertumbuhannya," jelasnya.
(Fakhri Rezy)