Menurut Samsul, besar kecilnya nilai IPO tidaklah penting. Samsul mempertegas bahwa tidak perlu menjadi perusahaan besar untuk IPO, akan tetapi dengan jalan IPO inilah mendorong perusahan berkembang.
"Market cap Apple dulu ditolak dicatatkan di NYSE. Sekarang Apple punya market cap dua kali lipat lebih besar dari market cap kita. Artinya, kecil bukan berarti tidak besar," tegas Samsul.
Meskipun perusahaan yang tercatat adalah perusahaan dengan kapitalisasi yang nilainya menangah, Samsul meyakinkan bahwa hal tersebut tidak akan mempengaruhi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pasalnya, laju IHSG digerakkan oleh saham-saham dengan nilai kapitalisasi besar. Sehingga apabila bobot indeks saham berkapitalisasi besar meningkat maka IHSG turut terkerek.
"Kalau perusahaan kecil, meskipun dia naik 2 kali lipat tidak mempengaruhi indeks kita. Jadi kalau ingin lihat indeks kuncinya melihat perusahaan-perusahan yang punya market cap besar," jelas Samsul.
Hingga akhir tahun ini, Samsul menyebut masih ada tiga perusahaan yang bakal listing, yaitu PT Campina Ice Cream Industry Tbk, PT Prima Cakrawala Abadi, dan PT Jasa Armada Indonesia Tbk. Total raihan dana IPO pada 2017 diyakini dapat mencapai sekitar Rp10 triliun.
(Fakhri Rezy)