Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tahun Politik, Rumah Seharga Rp700 Juta Jadi Incaran

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Kamis, 21 Desember 2017 |20:37 WIB
Tahun Politik, Rumah Seharga Rp700 Juta Jadi Incaran
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Menjelang akhir tahun 2017, sederet peristiwa penting di sektor industri properti terjadi di sepanjang tahun ini. Mulai dari kebijakan pemerintah yang berpengaruh besar dalam sektor properti.

Kebijakan tersebut seperti BI 7-Day Repo Rate, penutupan Tax Amnesty, penyesuaian Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Paket Kebijakan Ekonomi, kehadiran berbagai proyek infrastruktur baru yang memberi potensi bagi bisnis properti, serta kondisi pasar properti yang sangat dinamis.

Head of Marketing Rumah.com Ike Hamdan mengatakan bahwa data dari Rumah.com Property Index menunjukkan pergerakan pasar properti dari sisi suplai, sementara survei Rumah.com Property Affordability Sentiment Index H2-2017 ditujukan untuk mengetahui respon pasar dari sisi permintaan.

 Baca Juga: Banyak Ditemukan Pengembang Nakal, Menteri Basuki: Sudah Akad tapi Belum Dibangun

Sedangkan Rumah.com Property Market Outlook 2018 merupakan kompilasi komprehensif yang menggabungkan data dari sisi suplai dengan sisi permintaan.

“Sampai menjelang akhir tahun 2017, Rumah.com telah menyajikan lebih dari 400.000 data properti dijual dan disewa dari seluruh Indonesia, dengan lebih dari 17 juta halaman yang dikunjungi setiap bulan dan diakses oleh lebih dari 5,5 juta pencari properti setiap bulannya. Dengan statistik tersebut, Rumah.com memiliki akurasi data yang cukup tinggi untuk mengetahui dinamika yang terjadi di pasar properti di Indonesia,” jelasnya, Kamis (21/12/2017).

Dari catatan Rumah.com Property Index 2017, menunjukkan bahwa indeks properti nasional naik tipis 0,4% pada kuartal 2017 (q-o-q) dan berlanjut pada kuartal tumbuh sebesar 0,97% (q-o-q). Pada kuartal III pasar properti terlihat stabil. Sementara pada kuartal IV ini sampai akhir bulan November 2017 indeks properti nasional mengalami kenaikan sebesar 0,91%.

Baca Juga: Pencairan APBNP 2017 Terlambat, Target Penyaluran Subsidi KPR Tak Tercapai

Sementara di sisi volume suplai properti, indeks menunjukkan sedikit fluktuasi dimana pada kuartal I mencatat kenaikan sebesar 11,4% (q-o-q), selanjutnya mengalami penurunan sebesar 2,1% pada kuartal II 2017 (q-o-q). Pada kuartal III 2017 suplai pulih dan meningkat hingga sebesar 10,7% (q-o-q) sedangkan pada kuartal IV ini sampai akhir bulan November 2017 turun sebesar 9,23%.

Di sisi permintaan konsumen, menurut Rumah.com Property Affordability Sentiment Index H2-2017, Jabodetabek masih menjadi lokasi incaran bagi responden yang membeli rumah, dengan Jakarta berada pada posisi teratas, disusul Bogor.

“Secara umum pasar properti Indonesia di tahun 2018 mendatang akan lebih menarik dan prospektif dibandingkan tahun 2017 ini. Satu tahun sebelum tahun politik 2019, pasar properti akan sedikit lebih bergairah dan ini merupakan kesempatan yang tepat untuk membeli properti, baik untuk dihuni atau dipakai sendiri maupun sebagai sarana investasi,” jelas Ike.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement