LONDON – Pemerintah Amerika Serikat (AS) membangun gedung kedutaan besar (Kedubes) termewah di London, Inggris.
Fasilitas diplomatik yang berada ditepi Sungai Thames itu merupakan tanda istimewa hubungan kedua negara yang sudah terjalin sejak 1785. Pemerintah AS sengaja membangun gedung baru dengan desain futuristik. Eksterior bangunan yang menghabiskan dana 750 juta Poundsterling (Rp13,6 triliun) itu dibuat berlapiskan kaca sehingga menambah kesan megah ketika dilihat dari luar.
Sejumlah media AS dan Inggris menyebut gedung baru Kedubes AS itu sebagai yang termahal di dunia. Pembangunan gedung kedubes yang terletak di Nine Elms, London, itu memakan waktu sekitar empat tahun. Jika tidak ada aral melintang, gedung yang eksteriornya didominasi warna putih tersebut akan dibuka secara resmi pada 16 Januari 2018 oleh Presiden AS Donald Trump bertepatan dengan kunjungan kenegaraan ke Inggris.
Baca Juga: Rumah Arsitek Ternama Amerika Dibanderol USD1 Juta
Sebelumnya Trump memperoleh undangan kunjungan kenegaraan dari Inggris dan akan disambut Ratu Elizabeth II. Namun tanggal keberangkatannya tidak diketahui. Awalnya kunjungan Trump dijadwalkan pada Februari 2018. Duta Besar (Dubes) AS untuk Inggris Woody Johnson mengatakan, jadwal kunjungan Trump sulit untuk diprediksi. Meski demikian, dia mengaku tidak sabar untuk menyambut Trump.
“Saya pikir Presiden akan sangat terkesan dengan bangunan ini dan juga penghuninya,” ujar Johnson seperti dikutip Dailymail.
Inggris merupakan sekutu AS sejak lama dan dianggap sebagai pintu gerbang bagi AS untuk menuju Eropa. Bahkan ketika hubungan Inggris dengan Uni Eropa renggang akibat keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit), AS tetap menjaga komitmen hubungannya dengan Inggris. Namun dalam beberapa bulan terakhir hubungan kedua negara diuji dengan perbedaan sikap atas status Yerusalem dan kesepakatan nuklir Iran. Pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel oleh AS ditentang keras Inggris.
Johnson yang ditunjuk menjadi Dubes AS untuk Inggris sejak 19 Januari 2017 saat ini pun diminta memperkuat relasi dengan Inggris. Trump, menurut Johnson, bahkan secara khusus memerintahkan dirinya agar lebih dekat dengan Inggris sehingga kedua negara lebih sejahtera dan aman.
“Dia (Trump) berkata, ‘Saya ingin kamu membuatnya lebih kuat.’ Saya pun akan melakukannya,” kata Johnson.