SURABAYA – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Jawa Timur (Jatim) selama triwulan III-2017 memusnahkan sebanyak Rp11,22 triliun uang tidak layak edar (UTLE) atau uang lusuh di Jatim. Jumlah itu naik 27,8% dibanding triwulan sebelumnya.
Secara spasial, peningkatan UTLE terjadi di seluruh wilayah kerja khususnya Kantor Perwakilan BI Jember naik 72,1%, diikuti Malang naik 22,5%, Kediri 19,2%, dan Jawa Timur (Surabaya) 16,3%. Kondisi tersebut sejalan dengan inflow yang meningkat di seluruh wilayah kerja.
“Salah satu tugas kami dalam sistem pembayaran tunai adalah memelihara kualitas uang kartal yang diedarkan kepada masyarakat (Clean Money Policy). Salah satunya dengan memusnahkan UTLE,” ujar kata Kepala KPBI Jatim Difi Ahmad Johansyah.
Baca Juga: Rekomendasi BPK soal Pemusnahan Uang: Distribusikan Uang Logam Secepatnya!
Dia menambahkan, sejalan dengan peningkatan inflow yang lebih tinggi dibanding peningkatan UTLE, rasio UTLE terhadap inflow di Jatim tercatat turun dari 50,92% pada triwulan II-2017 menjadi 31,58%.
Rasio UTLE terhadap inflow terendah terjadi di wilayah kerja Kantor Perwakilan BI Jatim sebesar 22,47% atau turun dibanding triwulan II sekitar 43,31%. Sementara rasio tertinggi terjadi di wilayah kerja Kantor Perwakilan BI Jember sebesar 57,52%, naik dibanding triwulan II-2017 sebesar 54,75%.
“Peningkatan nominal UTLE di Jember sejalan dengan upaya yang telah dilakukan BI Jember sejak 2016, yakni menarik uang lusuh melalui kegiatan kas keliling serta bekerja sama dengan beberapa bank umum konvensional ataupun syariah untuk membuka loket penukaran di masing-masing perbankan,” ujarnya.
Baca Juga: BI Papua Musnahkan Rp234,11 Miliar Uang Tak Layak Edar
Di sisi lain, KPBI Jatim selama triwulan III-2017 berhasil mengamankan sebanyak 8.366 lembar uang palsu dalam berbagai pecahan. Angka tersebut naik 54,98% dibanding triwulan sebelumnya.
“Masyarakat Jatim, terutama di wilayah Jember semakin meningkat pengetahuannya akan ciri-ciri uang palsu. Kondisi ini diperkirakan mendorong potensi peningkatan temuan uang tidak asli di wilayah tersebut,” tandas Taufik. Lukman Hakim
(Dani Jumadil Akhir)