JAKARTA - Pinjaman dana dari bank sindikasi untuk proyek kereta api ringan (Light Rail Transit/LRT) bisa segera cair sebesar Rp19,25 triliun setelah mendapat jaminan pemerintah. Hal ini ditandai dengan ditandatanganinya perjanjian fasilitas kredit antara PT Kereta Api Indonesia (Persero) dengan 12 bank sindikasi baik bank negara, bank swasta nasional maupun swasta asing yang diwakili terdiri dari Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BRI, Bank BCA, CIMB Niaga dan PT SMI serta bank yang bertindak sebagai kreditur dalam transaksi Bank DKI, BTMU, Hana Bank, Shinhan Bank Indonesia, Bank Sumut dan Bank Mega.
"Penandatangan kontrak pinjaman ini merupakan bentuk kerja keras dari tim semua sehingga bisa sampai hari ini. Di mana financial closing pinjaman proyek Rp19,25 triliun terdiri dari Rp18,5 triliun untuk prasana dan Rp1,15 triliun untuk kredit modal kerja," ujar Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, di Grand Ballroom Hotel Kempinski, Jakarta, Jumat (29/12/2017).
Baca Juga : Investasi 31 Train Set LRT Jabodebek Rp4,05 Triliun, Inka Didukung 3 Bank
Menurut Luhut, penandatangan ini mendukung Kereta Api Indonesia untuk segera mengerjakan pembangunan LRT Jabodebek, sehingga operasional keretanya bisa dilakukan pada 2019.
"Saya ucapkan terimakasih kepada teman-teman di Kemenhub, Kemenkeu, Kementerian BUMN, Adhi, KAI dan semua perbankan. Ini merupakan proyek krusial sehingga bisa dikerjakan," ujarnya.