Konsep kota spons lahir dari persoalan banjir yang mendera kota-kota di China. Dengan meningkatnya kemajuan wi layah urban dan perubahan iklim, banjir semakin tidak dapat dihindari dan memburuk di setiap tahun. Beberapa kawasan bahkan menjadi sangat ren tan dan sulit diselamatkan. Pada 2010, peristiwa longsor akibat hujan deras dan banjir menewaskan sekitar 700 orang di China.
Sebanyak 300 orang lainnya juga hilang. Pada Juli silam, hujan deras disertai angin kencang juga menerjang se latan China hingga mengakibatkan banjir bandang. Sebanyak 56 orang tewas dan ratusan rumah luluh lantak. Pada Abad XX, musibah ban jir sudah menjadi rutinitas ta hunan. Seperti dilansir The Eco nomist,jumlah kota yang dilanda banjir di China meningkat dua kali lipat sejak 2008.
Pada 2013, lebih dari 200 kota digenangi air hujan. Hal ini di karenakan pembangunan kota yang cepat tidak diimbangi pem bangunan drainase. Situasinya semakin memburuk karena pembangunan kota di China berkembang lebih pesat daripada pembangunan infrastruktur pendukung.
Sungai dan danau juga diubah menjadi daratan. Luas lahan tanah di China pun bertambah dua kali lipat sejak 1998. Hanya saja, sebagian besar kawasannya ditutupi beton dan aspal.
(muh shamil/Koran Sindo)
(Widi Agustian)