JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mendorong perusahaan yang tercatat di pasar modal untuk menglihkan dana mereka ke investasi pada sektor riil. Investasi sektor riil yang dimaksudkan adalah pembangunan pabrik mapun smelter yang bersifat pada karya sehingga dapat mendorong pertumbuhan sektor riil
"Satu-satunya yang perlu kita tingkatkan adalah investasi. Investasi riil bukan hanya investasi di pasar modal. Bukan hanya pasar uang tapi riil dalam bentuk fisik," ujarnya Jusfu Kalla saat menghadiri pembukaan perdagangan perdana tahun 2018, di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1/2017).
Jusuf Kalla melanjutkan, dengan adanya peningkatan investasi di sektor riil maka akan mengurangi anomali pertumbuhan ekonomi Indonesia. Jusuf Kalla mengaku heran dengan kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang relatif lambat bila dibandingkan dengan negara lain, padahal di satu sisi, indikator makro ekonomi memberikan angka - angka yang positif.
"Itu baru bisa anomali kita hilangkan semua. Pemeriksaan darah baik, jantung baik tapi larinya kurang kenceng. Mestinya ada keseimbangan antara itu. Itulah harapan kita di tahun ini," imbuh dia.
Baca Juga: Ekonomi Tak Capai Target, JK: Jangan Kambinghitamkan Komoditas Lagi
Sekadar informasi, setelah Presiden Indonesia Joko Widodo menutup perdagangan pasar modal Indonesia 2017, kini Wakil Presiden Jusuf Kalla berkesempatan untuk membuka perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2018.
Pasar saham Indonesia pada awal 2018 ini tetap berada di level tertingginya. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini dibuka menguat 5,9 poin atau 0,09% ke 6.361.
(Martin Bagya Kertiyasa)