"Jadi saat sepanjang harga minyak murah, maka sudah pasti capex-nya turun," ujarnya.
Dia melanjutkan, saat harga minyak turun unit cost sewa rig juga turun, sehingga spending yang dikeluarkan perusahaan saat harga minyak rendah untuk ngebor 1 well sudah pasti jauh lebih murah dibanding ngebor saat harga minyak lagi USD100 per barel.
"Ini juga pengaruh. Saya dengar juga sewa rig itu turun sampai separuh saat harga minyak lagi rendah. Jadi pekerjaannya sama, tapi dolar yg dikeluarkan lebih sedikit," ujarnya.
Meski begitu, pemerintah berharap investasi hulu migas ke depan bisa lebih baik. Di mana harga minyak seperti Brent sudah USD68 per barel dan di WTI sudah USD60 per barel.
"Kita harap capex akan improve, spending akan improve," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi mengatakan, untuk investasi hulu migas total realisasi USD9,33 miliar. Terdiri dari sebagian besar pada WK eksploitasi sebesar USD9,15 miliar dan reliasi investasi di WK ekplorasi USD0,18 miliar.