JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menggelar rapat pimpinan dengan para staffnya di Auditorium Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta. Adapun tujuan digelarnya rapat tersebut adalah sebagai rapat awal untuk mengkoordinasikan program kerja di tahun anggaran 2018.
Dari pantauan Okezone, rapat sendiri berlangsung kurang lebih tiga jam dan berlangsung tertutup. Rapat dimulai pukul 09.00 WIB dan berakhir pada pukul 12.00 WIB.
Baca juga: Menteri Basuki: Kendala Pertumbuhan NTT Adalah Ketersediaan Air
Ditemui seusai rapat, Menko Luhut mengatakan pada tahun anggaran 2018 pihaknya akan berfokus kepada penyelesaian proyek-proyek yang dikerjakan pada tahun 2017. Seperti penyelesaian Light Rail Transportation (LRT), poryek Pelabuhan Patimban hingga penyelesaiannya proyek Bandara International Kertajati di Majalengka.
Tak hanya itu lanjut Luhut, pada tahun 2018 juga pihaknya akan kembali fokus terhadap isu lingkungan. Seperti isu sampah dan pembersihan sungai Citarum yang disebabkan oleh limbah.
Baca juga: Tahun Depan, 500 Embung hingga Waduk Bakal Punya Sertifikat
"Program 2018, banyak macam-macam, misalnya penyelesaian LRT, kemudian Patimban, Kertajati, masalah sampah pembersihan laut itu yang kita lakukan semuanya. Kemudian Citarum, kemudian waste to Energy perlu dipercepat banyak sekali," ujarnya saat ditemui di Kantor BPPT, Jakarta, Senin (8/1/2018).
Selain itu lanjut Luhut, pada tahun ini juga pihaknya akan menggenjot mengenai kereta cepat Jakarta-Surabaya. Bahkan menurutnya, dalam dua bulan kedepan, Kereta cepat Jakarta-Surabaya akan masuk kedalam tahap finalisasi desain.
"Untuk Jakarta Surabaya (Kereta Cepat) kita finalisasi (desainnya) dalam dua bulan kedepan meskipun Wakil Presiden inginkan nrrow (gauge) tapi kita lihat," jelasnya.
Sementara untuk LRT, pihaknya juga akan segera melakukan finalisasi mengenai pembuatan kereta yang nantinya akan dibuat oleh PT INKA (Persero). Dimana proses finalisasi tersebut ditargetkan bisa rampung pada bulan ini (Januari).
"Segera ini (finalisasi kereta) Bulan ini harus final, karena kalau tidak ga memenuhi target april 2019," jelasnya.
Tak hanya itu, pada program 2018 nanti juga pihaknya akan mengevaluasi proyek tersebut. Pasalnya hingga saat ini proyek tersebut belum juga berjalan sejak pengumumannya.
"(kereta cepat Jakarta Bandung) Presiden sudah minta evaluasi Saya mau satu dua bulan ini udah ada bentuknya, bentuknya bagaimana ini apa yang terjadi," jelasnya.
(Fakhri Rezy)