JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pihaknya akan mengambil alih pengerjaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Sehingga, nantinya para stakeholder terkait seperti Kementerian Perhubungan dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan mengevaluasi kembali proyek tersebut.
Sebagai langkah awal, pihaknya diminta Presiden Joko Widodo untuk mengevaluasi sebab musabab mangkraknya proyek ini. Pasalnya, sejak dilakukan groundbreaking pada Januari 2016, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ini justru jalan di tempat.
Dalam evaluasi tersebut, lanjut Luhut, akan dibahas mengenai kemungkinan penambahan jalur pada kereta cepat Jakarta Bandung. Di mana Kereta Cepat Jakarta Bandung diproyeksikan bisa menyambung hingga ke Kertajati, Majalengka.
"Presiden minta evaluasi, Jakarta-Bandung mungkin sampai Kertajati. Karena kalau sudah sampai di situ, 200 km kira-kira lebih akan mungkin reasonable cost-nya. Jadi Jakarta Bandung akan dikoordinasikan oleh Maritim bisa dibilang begitu," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian,Jakarta, Senin (8/1/2018).
Baca Juga: 80% Wilayah China Terhubung Jaringan Kereta Cepat
Meski begitu, dirinya belum bisa membeberkan rencana evaluasi tersebut lebih dalam. Karena, dirinya baru mendapatkan perintah tersebut beberapa hari yang lalu.
"Saya belum tahu, tapi saya udah diperintahkan Presiden dengan Tom Lembong dan Bu Rini untuk evaluasi mengenai ini. Saya belum tahu. Baru diperintah kemarin," jelasnya.
Namun Luhut memastikan jika evaluasi tersebut nantinya akan berjalan dengan cepat untuk agar proyek tersebut bisa segera jalan. Bahkan dirinya menargetkan dalam satu dua bulan ini pihaknya sudah bisa mendapatkan masalah apa yang didapatkan sehingga proyek tersebut. "Nah kan sekaramg saya mau evaluasi. Saya mau satu dua bulan ini udah ada bentuknya, bentuknya bagaimana ini apa yang terjadi," jelasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)