Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, tingginya harga disebabkan oleh kurangnya pasokan beras di pasar khususnya dengan kualitas medium. Kendati demikian, menurutnya, yang terutama saat ini adalah menstabilkan harga beras terlebih dahulu.
Dia pun memastikan untuk setiap pedagang menjual beras di bawah harga HET. Hingga saat ini Bulog telah kerja sama dengan 666 pedagang tradisional.
"Sekarang apapun ceritanya, kita lebih baik penetrasi pasar dulu daripada kita mengusut kemudian meneliti (penyebab kenaikan harga), sudah kepanjangan. Kita penetrasi saja, kita masukin (beras) ke pasar-pasar, sama kita bilang anda (pedagang) mesti jualan. Kalau sampai enggak jualan awas," ujar Enggar di Gudang Perum Bulog Divre DKI Jakarta dan Banten, Jakarta, Selasa (9/1/2018).
Baca Juga: Bulog Sudah Keluarkan 57.000 Ton Cadangan Beras Pemerintah pada Pekan Pertama 2018
Dia pun menegaskan bila terdapat pedagang yang melakukan penimbunan bahkan setelah OP ini akan segera ditindak tegas oleh Satuan Petugas (Satgas) Pangan. Adapun saat ini terdapat 243 Satgas Pangan yang melakukan pengawalan dengan ketat dalam OP.
"(Kalau pedagang tidak patuh) tangkap. Enggak ada urusan. Ini ada Satgas (Pangan). Makanya kita keras karena itu adalah upaya-upaya spekulatif yang rugikan rakyat. Kita tidak akan mentolerir itu," tegasnya.