KUPANG - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Frans Lebu Raya mengucapkan rasa terima kasih atas diresmikannya Bendungan Raknamo oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sekaligus meresmikan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Wini dan PLBN Motamasin.
Sebab, Bendungan Raknamo menjadi jawaban atas kekeringan yang melanda NTT.
"Bendungan ini pertama yang di groundbreaking bapak Presiden sendiri pada Desember 2014," kata Frans dalam acara peresmian pengisian Bendungan Raknamo, PLBN Wini dan PLBN Motamasin, Selasa (9/1/2018).
Baca Juga: Masyarakat Gelisah dan Rintik Hujan Sambut Jokowi saat Isi Air Bendungan Raknamo
Selain bendungan, ada dua PLBN yang diresmikan Jokowi, yakni PLBN Wini dan PLBN Motamasin.
"PLBN fungsinya jadi embrio pertumbuhan ekonomi. Makanya PLBN sekarang dibangun pasar," jelasnya.
Di ujung pidatonya, Gubernur NTT berharap Jokowi dapat melanjutkan pembangunan yang sudah ditargetkan dalam lima tahun ke depan.
"Mari kita doakan, Beliau tetap sehat dan tetap kuat melanjutkan perjuangan membangun bangsa ini," tukasnya.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa ketersediaan air menjadi kunci pembangunan di NTT. Hal ini merupakan kerja nyata mewujudkan Nawa Cita dalam konteks membangun dari pinggiran dan mendukung ketahanan air dan pangan.
Baca Juga: Isi Air Bendungan Raknamo Jadi Jejak Terakhir Kunjungan Jokowi di NTT
Sekadar informasi, Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Perseroan) Tbk dengan biaya sebesar Rp760 miliar.
Bendungan Raknamo dibangun di atas lahan seluas 245,39 hektare. Bendungan ini akan memiliki kapasitas layanan 100 liter per detik, pengembangan daerah irigasi seluas 841 hektare, pengendalian banjir sebagian wilayah kota dan Kabupaten Kupang dan pembangkit listrik tenaga mikro hidro dengan kapasitas 0,22 megawatt (mw).
Sementara itu, pembangunan PLBN Motamassin dan PLBN Wini dilakukan secara dua tahap.
Baca Juga: Ini 7 Bendungan Baru yang Akan Selamatkan NTT dari Kekeringan
PLBN Motamassin memakan biaya Rp128 miliar di tahap I dan Rp228 miliar di tahap II.Sedangkan untuk PLBN Wini tahap I memakan biaya Rp130 miliar dan Rp178 miliar di tahap II.
PLBN Motamassin tahap I terdiri dari gedung utama, gerbang PLBN yang menghadap ke Timor Leste. Untuk tahap II akan dibangun pasar perbatasan, terminal hingga foodcourt.
Sementara PLBN Wini tahap I terdiri dari gedung utama, lopo, car wash hingga bangunan utama sisi kedatangan. Untuk tahap II akan dibangun pasar, gedung serba guna, gedung wisma Indonesia hingga rumah couple.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)