KUPANG - Dua pekan pertama di Januari 2018, Presiden Jokowi langsung meresmikan beberapa infrastruktur penting. Setelah peresmian Kereta Bandara Soekarno-Hatta, hari ini Jokowi melakukan peresmian pengisian Bendungan Raknamo, serta Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motamasin dan PLBN Wini secara bersamaan.
Jika peresmian Kereta Bandara Soekarno-Hatta memakai pakaian casual, namun dalam pantauan Okezone, Kupang, Selasa (9/1/2018), Jokowi kali ini memakai pakaian resminya, yakni kemeja putih dan celana bahan berwarna hitam saat meresmikan Bendungan Raknamo.
Seperti yang diketahui, pakaian yang dipakai Jokowi selalu menjadi perhatian publik.
Baca Juga: Gubernur NTT: Mari Kita Doakan Jokowi Tetap Sehat dan Lanjutkan Pembangunan
Belum lama ini, Jokowi memakai kaos lengan panjang berwarna merah serta sepatu kets saat meresmikan pengoperasian KA Bandara Soetta pada 2 Desember 2018.
Sekadar informasi, dalam kurun 2015-2019, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun tujuh bendungan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang memiliki curah hujan rendah.
Baca Juga: Masyarakat Gelisah dan Rintik Hujan Sambut Jokowi saat Isi Air Bendungan Raknamo
Secara keseluruhan pembangunan ketujuh bendungan akan menampung 188 juta m3 volume air yang dapat dimanfaatkan untuk irigasi, sumber air baku, pembangkit listrik dan pariwisata.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa ketersediaan air menjadi kunci pembangunan di NTT. Hal ini merupakan kerja nyata mewujudkan Nawa Cita dalam konteks membangun dari pinggiran dan mendukung ketahanan air dan pangan. Bendungan yang dibangun merupakan bagian dari 49 bendungan baru yang diprogramkan pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla.
“Biaya pembangunan tujuh bendungan tersebut Rp5,9 triliun. Sangat penting bagi masyarakat NTT yang kerap mengalami kekurangan air,” kata Dirjen Sumber Daya Air Imam Santoso.
Baca Juga: Ini 7 Bendungan Baru yang Akan Selamatkan NTT dari Kekeringan
Bendungan Raknamo dibangun di atas lahan seluas 245,39 hektare. Bendungan ini memiliki kapasitas 16 juta meter kubik dengan layanan 100 liter per detik, pengembangan daerah irigasi seluas 841 hektare, pengendalian banjir sebagian wilayah kota dan Kabupaten Kupang serta menghasilkan listrik sebesar 0,22 megawatt (mw). Dibutuhkan waktu pengisian hingga 1 tahun.
Bendungan Raknamo senilai Rp760 miliar digarap oleh PT Waskita Karya dengan arsitektur ciri khas Kupang, NTT. Di sekitar bendungan juga dibangun taman sehingga bisa menjadi destinasi wisata keluarga.
Kontrak pembangunan Bendungan Raknamo dilakukan pada Desember 2014 dan ditargetkan selesai Januari 2019. Namun, berhasil diselesaikan lebih cepat dari target yakni pada awal Desember 2017 atau 13 bulan lebih cepat.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)