KUPANG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membeberkan soal pembangunan Bendungan Raknamo di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang baru saja diresmikan oleh dirinya.
Menurut Jokowi, pembangunan Bendungan Raknamo dilakukan setelah dirinya dilantik dua bulan menjadi Presiden.
"Soal Bendungan Raknamo, 2 bulan setelah pelantikan, saya langsung ke sini merancang, mendesign untuk membangun Bendungan Raknamo," papar Jokowi saat acara peresmian pengisian Bendungan Raknamo, PLBN Wini dan PLBN Motamasin di Kupang, NTT, Selasa (9/1/2018).
Baca Juga: Sah Diresmikan, Begini Gaya Jokowi Isi Air Bendungan Raknamo
Jokowi menambahkan, pada awalnya pembangunan bendungan ini ditargetkan selesai dalam 5 tahun. Namun, dirinya meminta agar diselesaikan dalam jangka waktu 4 tahun. Realisasinya pun dapat dikerjakan dalam hanya waktu 3 tahun.
"Hanya dibutuhkan waktu 3 tahun. Dikerjakan siang-malam, 3 tahun bendungan selesai dibangun," tukasnya.
Baca Juga: Sekali Tekan Sirine, Jokowi Resmikan 1 Bendungan dan 2 PLBN di NTT
Bendungan Raknamo dibangun di atas lahan seluas 245,39 hektare. Bendungan ini memiliki kapasitas 14 juta meter kubik dengan layanan 100 liter per detik, pengembangan daerah irigasi seluas 841 hektare, pengendalian banjir sebagian wilayah kota dan Kabupaten Kupang serta menghasilkan listrik sebesar 0,22 megawatt (mw).
Baca Juga: Tak Berkaos, Ini yang Dipakai Jokowi saat Isi Air Bendungan Raknamo
Dibutuhkan waktu pengisian hingga 1 tahun. Bendungan Raknamo senilai Rp760 miliar digarap oleh PT Waskita Karya dengan arsitektur ciri khas Kupang, NTT. Di sekitar bendungan juga dibangun taman sehingga bisa menjadi destinasi wisata keluarga. Kontrak pembangunan Bendungan Raknamo dilakukan pada Desember 2014 dan ditargetkan selesai Januari 2019.
Namun, berhasil diselesaikan lebih cepat dari target yakni pada awal Desember 2017 atau 13 bulan lebih cepat
(Kurniasih Miftakhul Jannah)