JAKARTA - Konsultan properti Collier mencatat, sudah banyak masyarakat Indonesia yang membeli apartemen dengan fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Tren ini mulai bergeser, karena dulu umumnya masyarakat membeli apartemen langsung melalui developer.
Senior Associate Director Ferry Salanto mengatakan, pergeseran cara orang membeli ini setelah melakukan survei pada Desember 2017.
Baca Juga: 40 Bank Salurkan Rp4,5 Triliun KPR Subsidi di 2018, Ini Daftarnya
"Desember ini ada pergeseran orang beli apartemen ya. Jadi kalau dilihat katalisnya adalah Loan To Value (LTV) dan penyesuaian tingkat bunga, kelihatan di sini adalah beli pakai Kredit Perumahan Rakyat (KPR) ya, kalau cash installment sudah jarang," ungkapnya di Gedung WTC, Jakarta, Selasa (9/1/2018).
Dia menjelaskan, pada 2013 masyarakat rata-rata membeli apartemen melalui developer dan tidak lewat bank. Namun hal tersebut berisiko untuk pembeli karena bisa saja proyek tidak jalan atau berhenti karena tidak ada pembiayaan dari perbankan.
"2013 lalu banyak yang cash instalment. Berisiko tapi cara ini banyak diambil orang, motif terbesar beli apartemen adalah untuk divestasi," jelasnya.
Baca Juga: Di Depan Pengembang, Sandiga Dukung Bank DKI Jadi Bank Penyalur KPR