Pada Selasa (9/1), bank sentral Jepang dalam operasi pasarnya mengurangi pembelian obligasi pemerintah jangka panjang.
Langkah tersebut memicu spekulasi bahwa BoJ mungkin, untuk selanjutnya, mempertimbangkan langkah-langkah pelonggarannya, seperti yang terjadi pada bank-bank sentral utama lainnya, walaupun tidak ada pengurangan lebih lanjut dalam pembelian obligasi bank tersebut pada Kamis (11/1).
Di Jepang, surplus transaksi berjalan meningkatkan aset-aset asing neto negara itu dengan jumlah yang sesuai, dan defisit transaksi berjalan melakukan sebaliknya.
Baik pembayaran-pembayaran pemerintah Jepang maupun swasta termasuk dalam perhitungan dan itu disebut transaksi berjalan, karena barang-barang dan jasa-jasa pada umumnya dikonsumsi pada periode berjalan.
(Fakhri Rezy)