Pengusaha properti juga harus menghadapi tantangan dari isu pelemahan daya beli ataupun shifting pola belanja dari offline kepada online.
Saat ini lanjut dia, siklus industri properti masih berada di titik datar menuju tren perbaikan. Siklusnya terjadi rata-rata dalam delapan tahunan.
"Karena ini kan mekanisme pasar saja. Harga bagus yang beli banyak dan seketika harga ikut ngebut. Begitu naiknya ngebut kebanyakan akhirnya berkurang lagi," kata dia.
Adapun tahun politik, dikatakan Ignatius, dapat memberikan jaminan stabilitas kepada industri selama tidak berlangsung ricuh seperi Pilkada DKI tahun lalu.
"Malah (Pilkada) akan mendorong, karena jadi ada uang beredar, jadi ekonomi bergerak," pungkasnya.
(Fakhri Rezy)