Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bambang Brodjonegoro Sebut Angkutan Umum Berbasis Rel Jadi Solusi Kemacetan

Agregasi Harian Neraca , Jurnalis-Kamis, 18 Januari 2018 |11:51 WIB
Bambang Brodjonegoro Sebut Angkutan Umum Berbasis Rel Jadi Solusi Kemacetan
Foto: dok. Okezone
A
A
A

JAKARTA - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) mendorong pembangunan angkutan umum berbasis rel untuk kota-kota besar di Jawa. "Di kota besar, setiap kali keluhan macet muncul idenya membangun jalan. Ini sudah saatnya untuk bukan menambah jalan baru, tetapi pengalihan pemakaian jalan menjadi kereta api," kata Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, dalam sebuah seminar di Jakarta, kemarin.

Bambang menilai pembangunan angkutan umum berbasis rel di kota-kota besar mampu menyelesaikan masalah konektivitas karena daya tampungnya besar dan tidak berebutan tempat di jalan. "Angkutan umum berbasis rel memiliki daya tampungnya besar dan tidak berebutan jalan, baik pembangunan relnya di bawah tanah, di jalan, maupun 'elevated'. Ini adalah investasi masa depan," ucap dia.

Terkait hal tersebut, Bambang mengatakan saat ini banyak ide menyangkut revitalisasi jalur-jalur kereta api yang sudah tidak difungsikan. "Bahkan di Jakarta Kota harusnya ada jalur trem, namun sudah ditutup dengan aspal. Harusya trem dipertahankan, sehingga tidak perlu memikirkan angkutan umun setidaknya di daerah Kota Tua Jakarta," tutur dia.

Bambang juga mengungkapkan bahwa ide untuk mendorong pembangunan angkutan umum berbasis rel tersebut merupakan upaya pembangunan oleh pemerintah untuk mewujudkan konektivitas. "Konektivitas saat ini sudah makin baik, bagaimana daerah yang sulit terjangkau kemudian mendapat perhatian. Pemerintah juga terus mengupayakan elektrifikasi atau ketersediaan energi," ucap dia.

Sebetulnya, pemerintah daerah DKI Jakarta mempunyai program One Karcis One Trip (OK Trip) yang mana masyarakat hanya perlu membayar sekali untuk menggunakan transportasi umum. Pengamat Transportasi dan Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran), Darmaningtyas mengungkapkan secara konsep One Karcis One Trip (OK-Trip) bagus karena bisa menghemat pengeluaran masyarakat yang menggunakan transportasi umum. Dengan demikian, diharapkan masyarakat mulai beralih ke transportasi umum agar berbagai masalah kemacetan terselesaikan.

Selain itu, program ini mendorong pemilik moda transportasi memperbaiki fasilitasnya agar bisa terintegrasi dengan program Ok Trip. Akan tetapi, saat ini program Ok Trip hanya baru siap di moda transportasi Transjakarta (busway), sedangkan bus lain belum dipersiapkan untuk bisa terintegrasi dengan sistem ini. "Harusnya sudah teritegrasi dengan moda lain, jangan sampai busway saja yang siap angkutan umum yang lain juga harus menyesuaikan," kata Darmaningtyas.

(Risna Nur Rahayu)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement