BANYUASIN – Kebijakan pemerintah melakukan impor beras mendapat perhatian serius Ketua DPR Bambang Soesatyo.
Politikus Golkar ini meminta agar Komisi IV dan Komisi VI DPR mengkaji secara serius dampak kebijakan tersebut terhadap nasib petani di Indonesia. “Sebagai ketua DPR, saya juga meminta Komisi IV dan Komisi VI untuk mengkaji kembali kebijakan impor beras terutama dari Vietnam bersama pemerintah,” ujar Bambang Soesatyo dalam panen raya di Kecamatan Air Saleh, Banyuasin, Sumatera Selatan.
Baca Juga: Indonesia Ekspor 11 Ton Beras Merah ke Amerika Serikat
Pria yang akrab disapa Bamsoet ini mengatakan, Indonesia sebagai negara agraris memiliki lahan pertanian yang sangat luas sekaligus memiliki produksi padi yang sangat besar. Hanya, saat ini terjadi kesenjangan antara kebutuhan beras di dalam negeri dengan stok yang dihasilkan petani.
“Karena itu, beberapa waktu yang lalu kita harus melakukan impor beras dari negara tetangga guna memenuhi kebutuhan tersebut,” ucapnya di acara yang juga dihadiri Ketua MPR Zulkifli Hasan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko itu. Bamsoet tak mau impor beras terus berlanjut. Dia lantas mengingatkan visi Presiden Joko Widodo dalam bidang pangan dan pertanian yang tertuang dalam Nawacita. Di situ disebutkan bahwa akan diupayakan swasembada pangan untuk lima komoditas dalam jangka waktu lima tahun.
Baca Juga: 6 Bulan ke Depan Masyarakat Miskin Dapat Rastra Gratis
“Maka kegiatan hari ini adalah bentuk atau ikhtiar nyata untuk mewujudkan swasembada tersebut,” tegasnya. Saat ini, kata Bamsoet, kebijakan di bidang pertanian menunjukkan beberapa perkembangan positif. Hal itu bisa dilihat dari angka produksi padi nasional pada 2017 mencapai 81.382.451 ton. Angka itu meningkat 2,56% dibanding produksi 2016 yang menyentuh 79.354.767 ton. “ Hal ini tentu sangat menggembirakan kita semua,” tegasnya.
Bamsoet bahkan mengaku optimistis bahwa pertanian di Indonesia makin maju sehingga para petaninya kian sejahtera. Mantan ketua Komisi III DPR itu menyebut petani sebagai pejuang dan pahlawan tanpa tanda jasa. "Para petani adalah pejuang dan pahlawan. Bayangkan kalau saudara mogok tidak menanam padi, Jakarta akan kacau balau," katanya. Bamsoet secara khusus juga memuji program peningkatan rasio lahan pertanian dari 0,3 hektare per kepala keluarga menjadi 2 hektare per kepala keluarga. Dia meyakini program itu akan mampu menggenjot angka produksi padi pada tahun-tahun mendatang.
Baca Juga: Beras Impor Dilarang Masuk ke Lamongan
Sementara itu, Ketua MPR Zulkifli Hasan menegaskan sikapnya menolak rencana impor beras. Menurut dia, yang harus dilakukan justru memuliakan dan menyejahterakan petani dengan membeli dan konsumsi beras dalam negeri. Dia mengingatkan jangan sampai sekarang petani panen raya, tapi beras impor justru membanjiri pasar. Meski demi kian, Ketua Umum PAN ini mendukung upaya terus-menerus yang dilakukan Presiden Joko Widodo dan jajarannya dalam upaya menyejahterakan petani.
(Mula Akmal)
(Kurniasih Miftakhul Jannah)