"Kalau kita lihat pengumuman dari perusahaan e-commerce atau startup, banyak pengumuman mengenai investasi triliunan bahkan puluhan triliun, tapi angka ini setau saya masih belum tercermin dalam database BKPM. Karena ini fenomena yang mendadak, baru dua tahun terakhir.Jadi ini juga suatu pendataan yang hemat saya perlu dibenai dalam 1-3 tahun ini," jelasnya.
Lembong melanjutkan, total investasi pada perusahaan e-commerce pada 2017 lalu saja mencapai USD4,8 miliar. Bahkan, dirinya memeperkirakan pertumbuhan investasi pada e-commerce mencapai 30-50% per tahunya.
Angka pertumbuhan tersebut belum mencakup i vestasi atau arus modal yang masuk dari e-commerce dan digital ekonomi serta stratuo.
"Sebagai pembanding, total investasi 2017 di sektor migas USD9 miliar. Total investasi e-commerce dan startup sudah lebih dari separo investasi di migas. Jadi skalanya sudah besar pertumbuhannya 30-50% per tahun. Dan kalau kita lihat total PMA kita antara 25-35 miliar USD, kalau investasi e-commerce sudah USD5 miliar, ini porsi sangat besar dan pertumbuhannya tinggi," jelasnya.
(Fakhri Rezy)