JAKARTA - Persatuan Perusahaan Real Estate Indonesia (REI) terus mendukung program sejuta rumah milik pemerintah. Dengan cara membangun rumah yang dikhususkan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Ketua Umum DPP REI Soelaeman Soemawinata mengatakan, pada tahun 2018 pihaknya menargetkan bisa membangun 236.261 unit rumah MBR. Jumlah tersebut meningkat cukup besar dari target yang ditetapkan pada tahun lalu yang hanya sebanyak 200.000 unit.
Baca juga: REI Tembus Target Program Sejuta Rumah hingga 206.290 Unit di 2017
"Kalau menurut kesanggupan daerah tahun ini targetnya 236.261 unit. Tapi saya maunya digenjot lebih kencang kalau bisa sampai 250.000," ujarnya dalam Konfrensi pers di Kantor Pusat DPP REI, Jakarta, Rabu (31/1/2018).
Meningkatnya target tersebut diputuskan setalah mendapatkan masukan dari berbagai pengembang yang ada di daerah. Menurutnya, berbagai pengembangan daerah tengah dalam kondisi yang bersemangat dalam menyediakan rumah MBR karena melihat besarnya potensi yang ada.
Baca juga: Banyak Ditemukan Pengembang Nakal, Menteri Basuki: Sudah Akad tapi Belum Dibangun
"Ini sebuah sprint dari pengembang di daerah. Karena pengembang pengembang di daerah sedang semangat-semangatnya," jelasnya.
Nantinya lanjut Eman, pembangunan rumah MBR pada tahun ini akan di fokuskan kepada empat target pasar. Adapun keempat target pasar tersebut meliputi Pegawai Negeri Sipil (PNS), TNI/Polri, Pekerja di sekitar kawasan industri dan kelompok masyarakat sektor formal.
"Saya kira ini bagus karena menunjukkan pengembang masih punya idealisme dan kesempatan yang sama mulia untuk membantu negara sesuai kompetensi kami yakni membangun rumah," ucapnya.
Baca juga: Pastikan Harga Rumah Subsidi Naik 5% Tahun Depan, Kawasan Jabodetabek Jadi Rp148,5 Juta
Lebih lanjut Eman mengaku optimis target tersebut bisa tercapai. Apalagi pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga ikut membantu dengan melakukan Perjanjian Kerja Sama Operasional (PKO) dengan 40 bank mitra.
"Tentu kita akan hadir terus karena tahun ini PUPR sudah melakukan pko dengan 40 bank. PUPR sudah mencatatkan administrasi pengembang untuk mengetahui kebutuhan pengembang. Ini menjadi pemicu suplai rumah subsidi karena proses akad kredit sudah bisa dilakukan mulai bulan ini (Januari 2018)," jelasnya.
Sementara itu, untuk target pembangunan rumah non subsidi , REI masih memasang target sama seperti tahun lalu. Yakni sebesar 200.000 unit rumah saja.
"Kalau yang non subsidi kita masih tetap sama yaitu 200.000 unit Ada tanda tanda rebound tapi kita juga tetap berhati hati karena properti dipengaruhi oleh kondisi ekonomi politik. Yang non subsidi sudah mempersiapkan produk-produk yang dilemparkan kepasaran," jelasnya.
Sebagai informasi, Sepanjang tahun 2017, Dewan Pengurus Pusat Real Estate Indonesia (DPP REI) telah membangun sebanyak 206.290 unit rumah bersubsidi di seluruh Indonesia. Realisasi tersebut melampaui target yang sudah ditetapkan yakni sebanyak 200.000 unit.
Berdasarkan data yang didapat dari Sekretariat DPP REI, ada lima daerah yang menyumbang pembangunan rumah MBR di 2017. Kelima daerah tersebut yakni Jawa Barat dengan 24.380 unit rumah, lalu disusul Jawa Timur dengan 19.265 unit.
Kemudian, di tempat ketiga ada DKI Jakarta dengan 17.921 unit rumah yang sudah dibangun atas. Ada juga di daerah Sumatera Utara dengan 13.273 unit rumah ya g sudah dibangun sepanjang tahun 2017. Terakhir posisi lima ada Sulawesi Selatan dengan 12.059 unit rumah," ucapnya.
Sedangkan daerah dengan pembangunan terendah ditempati oleh Maluku 241 unit, Batam 335 unit, Daerah Istimewa Yogyakarta dengan 362 unit. Kemudian disusul Maluku Utara dengan 474 unit dan Bangka Belitung 672 unit.
(Fakhri Rezy)