JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat selama 7 tahun terakhir baru 1 perjanjian perdagangan internasional yang berhasil direalisasikan dengan Chili. Untuk tahun ini Kemendag janji realisasikan lebih dari 10 perjanjian dagang.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, investasi menjadi kunci utama untuk mendorong pertumbuhan ekspor. Seperti yang disampaikan Kepala BKPM Thomas Lembong, ekspor bisa tumbuh apabila investasi bisa terealisasi, sehingga banyak produk yang dibuat kemudian di ekspor.
"Nah, sepereti diketahui lebih dari 7 tahun kita baru 1 menandatangani FDI (investasi langsung) dengan Chili, itu pun dalam artian masih dalam trade. belum service dan investasi. Untuk itu kami dalam Ratas telah diputuskan sesuai arahan Presiden untuk merealisasikan 10 perjanjian dagang tahun ini," ujarnya, di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (2/2/2018).
Dalam merealisasikannya, Enggar mengatakan, pemerintah akan bentuk tim negosiasi yang terdiri dari Kemendag dan dari beberapa Kementerian dan Lembaga (K/L). Tim ini untuk menyatukan semua urusan internal antar K/L yang selama ini menghambat realisasi perjanjian perdagangan.
"Untuk itu tim ini akan melihat beberapa parameter seperti negara Asean lain, kalau mereka bisa kita bisa. Kalau hambatan terhadap Perpres mengganggu maka itu itu akan dibatasi, dengan demikian kami laporkan dalam Ratas kalau 2018 beberapa perjanjian kami rencanakan bisa dilakukan," ujarnya.