Sri Mulyani menegaskan akan tetap memantau laporan Pertamina dan PLN untuk memastikan kenaikan harga minyak tak berdampak pada keuangan masing-masing perusahaan. “Rasanya neraca Pertamina cukup baik selama ini. Tapi, kalau mereka expand dan belanja modal banyak, tentu ini akan ada tekanan,” ujarnya.
Direktur Penelitian Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal mengatakan, kenaikan harga minyak memiliki dua dampak pada APBN. Penerimaan negara dari pajak dan PNBP dari sektor minyak dan gas secara umum akan meningkat. Akan tetapi, hal itu juga akan memberikan dampak kenaikan subsidi pemerintah jika harga BBM atau tarif dasar listrik (TDL) tidak dinaikkan. Sementara, jika harga BBM dan TDL meningkat, akan berpengaruh pada tingkat inflasi.
Faisal mengatakan, pemerintah harus merespon persoalan ini dengan cermat karena bisa berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi. Sebagai negara net importir minyak, kenaikan harga minyak bisa mendorong neraca perdagangan Indonesia. "Kalau pemerintah ngotot untuk tidak merevisi asumsi makro, ini pendekatan yang salah. Ini karena kalau tidak direvisi bisa berdampak signifikan pada kredibilitas APBN 2018," ujarnya.
(Risna Nur Rahayu)