Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Laba Semen Baturaja Terkoreksi 43,40%

Agregasi Harian Neraca , Jurnalis-Rabu, 07 Februari 2018 |13:28 WIB
Laba Semen Baturaja Terkoreksi 43,40%
Foto: Neraca
A
A
A

JAKARTA - Sepanjang tahun 2017 kemarin, PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 1,89% year-on-year (yoy) menjadi Rp 1,55 triliun. Pada 2016,emiten semen pelat merah ini hanya mencatatkan pendapatan sejumlah Rp 1,52 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Namun kenaikan pendapatan ini belum mampu mendongkrak laba produsen semen yang beroperasi di Palembang, Sumatera Selatan ini. SMBR justru mencatatkan penurunan laba sebesar 43,40% dari Rp 259,09 miliar pada 2016 menjadi hanya Rp 146,64 miliar pada akhir 2017. Laba turun karena terjadi peningkatan beban. SMBR mencatat kenaikan beban pokok penjualan, beban penjualan, serta beban umum dan administrasi .

Pada periode Januari-Desember 2017, beban pokok penjualan SMBR naik sebesar 6,61% yoy menjadi Rp 1,08 triliun. Namun, peningkatan beban pokok penjualan tersebut tak terlalu signifikan dibanding kenaikan beban penjualan serta beban umum dan administrasi. Tercatat, beban penjualan SMBR melonjak 68,10% yoy menjadi Rp 85,40 miliar. Sementara, beban umum dan administrasi juga naik 43,23% yoy menjadi Rp 199,81 miliar.

Sebagai informasi, tahun ini perseroan membidik volume penjualan tahun ini sebesar 2,75 juta ton atau meningkat 56% dibandingkan capaian akhir tahun lalu yang sebesar 1,76 juta ton (Unaudited). Direktur Utama PT Semen Baturaja (Persero) Tbk, Rahmad Pribadi pernah bilang, peningkatan volume penjualan tersebut didukung telah beroperasinya pabrik Baturaja II secara penuh.”Volume penjualan semen dalam lima tahun terakhir mengalami pertumbuhan rata-rata 9%. Sementara itu, demand semen nasional dalam lima tahun terakhir mengalami pertumbuhan rata-rata 3%,"ujarnya.

(Risna Nur Rahayu)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement