Selain itu, karena serangan hama yang mengakibatkan kualitas jelek sehingga produksi terus menurun dan tidak mampu memenuhi industri dalam negeri.
"Indonesia kita sudah bangun pabrik di sini banyak sekitar kapasitas 700 ribu ton, tapi produksi cenderung turun. Makanya Indonesia kita harus tingkatkan produksi kalau tidak nanti impor kita makin banyak," jelasnya.
Baca juga: Wapres JK Ingin Sulawesi Barat Jadi Sentra Produksi Kakao
Dia mencatat bahwa pada 2017. Indonesia sudah melakukan impor kakao hingga 200.000 ton dan merupakan impor tertinggi yang dilakukan Indonesia untuk biji kakao. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan industri dalam negeri.
"Kita 2017 impor biji 200.000 ton. Padahal sebelumnya tidak pernah. Kita paling tinggi 2 tahun lalu itu 110.000 ton. Rata-rata biasanya hanya 60.000 ton sebelumnya. Jadi kemarin itu yang tertinggi. Kita harus tingkatkan produksi," tukasnya.
(Dani Jumadil Akhir)