JAKARTA - Sejak resmi beroperasi pada awal Januari lalu, okupansi Kereta Api Bandara Soekarno-Hatta (KA Bandara Soetta) baru mencapai 30%. Ini artinya total penumpang kereta api ini paling baru mencapai 2.500 per hari, dari kapasitas seharusnya mencapai sekira 11.000 penumpang per hari.
"(Penumpang) 1.600 sampai 2.500. Untuk awal, ini lumayan. Produk ini kan masih baru," ujar Direktur Utama PT Railink Heru Kuswanto saat ditemui Okezone di Stasiun Sudirman Baru, Jumat (9/2/2018)
Baca juga: Railink: Rel Kereta Bandara Tak Bermasalah, Hanya Dinding Penahan Tanah yang Ambruk
Sebagai pihak operator kereta bandara ini, Heru mengungkapkan, adalah wajar jika okupansi KA Bandara Soetta masih rendah, pasalnya butuh proses untuk mengalihkan kebiasaan masyrakat untuk menggunakan transportasi jenis baru.
"Ada kewajaran-kewajaran bisnis kalau begerak di bidang infrastruktur, ini ga bisa seperti membalikan telapak tangan," ucapnya.
Baca juga: Pasca Longsor, Railink Pastikan Jalur KA Bandara Soetta Aman Dilalui
Dia pun mencontohkan, seperti Malaysia yang telah memiliki kereta bandara menuju Kuala Lumpur International Airport (KLIA) sejak tahun 2002, namun butuh waktu 8 hingga 9 tahun untuk okupansinya mencapai 100%.
"Malaysia itu bagus, jalurnya langsung ke stasiun sentral, konstruksinya juga bagus, tapi tetap butuh waktu," ucapnya.
Selain itu, seperti Kereta Api (KA) Bandara Medan-Kuala Namu, Sumatera Utara, kata dia, juga membutuhkan waktu untuk menaikkan okupansi dari sejak diresmikan pada tahun 2013 lalu.
Baca juga: KA Bandara Soetta Tak Beroperasi 3 Hari, Angka Kerugian Railink Mengejutkan
"Sekarang yang di Medan, itu juga 4 tahun ini mulai membaik, butuh waktu semua," ucapnya.
Dengan melihat Medan, kata dia, ini membuktikan minat terhadap penggunaan kereta api bandara terus bertumbuh. Terlebih, bila melihat tol di menuju Bandara Soetta yang kerap mengalami kemacetan. Ini menunjukkan potensi tinggi mulai beralihnya masyarakat menggunakan KA Bandara Soetta.
"Tol kan pasti macet, nah kami sudah siap (KA Bandara Soetta). Yang pasti KA bandara (Soetta) itu, tidak akan pernah membunuh bisnis transportasi lainnya," ucap dia.
Oleh sebab itu, kata dia, pihaknya akan terus mendorong perbaikan sehingga dapat mendorong okupansi. Diantaranya, dengan menyempurnakan waktu tempuh sehingga tepat waktu baik dalam kedatangan maupun keberangkatan. Selain itu, juga perbaikan dengan penambahan frekuensi perjalanan kereta api tersebut.
"Kita juga akan sosialisasikan (KA Bandara Soetta) terus, kita bagikan flyer di Bandara (Soetta). Kita akan sempurnakan, ini semua masih proses terus," ucapnya.
(Fakhri Rezy)