Kejadian yang tidak diinginkan juga sering terjadi di restoran. Misalnya, piring pecah, jus tumpah, atau makanan tidak sesuai pesanan. Mungkin Anda beranggapan kalau ini sepenuhnya menjadi kesalahan pelayan restoran. Kemudian Anda marah-marah dengan volume suara yang keras.
Saat Anda marah kepada pelayan restoran, apakah mereka membalas amarah Anda dengan amarah? Tentu tidak. Mereka justru bersikap santai, berusaha meminta maaf, dan menjelaskan kejadian yang sebenarnya kepada Anda. Kalau Anda di posisi pelayan restoran ini, apakah bisa bersikap sama?
5. Mampu Merangkap Pekerjaan
Pelayan restoran memiliki job desc masing-masing di restoran tersebut. Ada yang khusus melayani pelanggan, mencuci piring, memasak makanan, atau bekerja di bagian kasir. Meskipun sudah memiliki job desc masing-masing, banyak pelayan restoran yang mampu merangkap pekerjaan. Hal ini tentu menguntungkan bagi pihak restoran, apalagi saat pengunjung restoran sangat ramai. Pelayanan tetap berjalan seperti biasa tanpa kecerobohan sekalipun.
6. Mudah dalam Membawakan Diri
Pelayan restoran selalu menomorsatukan kepuasan pelanggan. Jika pelanggan puas, kemungkinan besar mereka akan datang kembali. Jika tidak puas, mereka tidak akan pernah kembali atau bahkan mengolok-olok restoran tersebut. Karena itu, pelayan restoran dituntut untuk mudah bergaul demi mendapatkan hati pengunjung.