Untuk Susi, Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perum Perindo) dan PT Perikanan Nusantara (Persero) meminta kepada keduanya untuk menyerap hasil tangkapan dari nelayan. Disisi lain lanjut Susi, dirinya juga meminta kepada PT Pelni (Persero) untuk menyediakan kapal untuk mendorong dan membantu pasokan perikanan dari wilayah timur ke barat Indonesia. Disamping juga, Pelni harus bisa menyediakan alat pendingin untuk menyimpan ikan hasil tangkapannya agar tetap terlihat segar.
Disisi lain, dirinya juga meminta kepada pihak perbankan untuk menyediakan pinjaman kepada nelayan atau pengusaha yang bersedia menyediakan angkutan barang ikan hasil tangkapan dari timur menuju barat. Karena banyak pengusaha yang mengaku kesulitan untuk mendapatkan dana dari perbankan dalam menyediakan kapal pengangkut ikan hasil tangkapan nelayan.
"Pemerintah punya pelabuhan besar. Pelni bisa sandar di Tual Timika. Kalau semua bisa duduk bersama Pelni bisa masuk kapan saja, berapa hari, semua masalah bisa selesai. Untuk hasil ika tangkapan kalau yang segar-segar seperti itu harus dibeli . Kalo dibeku kakap merah yang cantik cantik itu nilainya turun. Yellow tuna yang 3-4 kilo juga ya dibeku karena tidak ada kapal di sana," jelasnya.
(Fakhri Rezy)