LONDON - Nilai transaksi pertambangan dan logam global mencapai tingkat tertinggi empat tahun pada 2017, menurut perusahaan akuntansi EY (dahulu Ernst & Young). Hal ini dikarenakan tekanan keuangan mereda dan perusahaan-perusahaan menjual aset-aset non-inti.
Transaksi pertambangan dan logam mencapai USD51 miliar pada tahun lalu, melonjak 15% dari 2016 serta didominasi oleh transaksi batu bara dan baja, meski volume transaksi turun 6%.
Baca juga: Tambang Emas yang Bermasalah Bakal Ditutup
"Fokus untuk sebagian besar sektor pada 2017 adalah mengkonsolidasikan kekuatan neraca dan mempertahankan disiplin modal," EY mengatakan dalam sebuah laporan kuartalan mengenai sektor ini.
Untuk tahun mendatang, EY memperkirakan transaksi-transaksi akan didorong oleh kembalinya industri-industri ke strategi yang dipimpin investasi, bertujuan untuk membangun portofolio daripada kesepakatan-kesepakatan berorientasi divestasi yang mendominasi pada 2017.