Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Reformasi Pajak Trump Bikin Warren Buffet Tambah Kaya

Agregasi Sindonews.com , Jurnalis-Senin, 26 Februari 2018 |14:38 WIB
Reformasi Pajak Trump <i>Bikin</i> Warren Buffet Tambah Kaya
Ilustrasi: (Foto: Reuters)
A
A
A

WASHINGTON - Miliarder asal Amerika Serikat (AS) Warren Buffet mengatakan, perusahaan miliknya telah menerima keuntungan USD29 miliar sebagai akibat dari reformasi pajak yang diusung oleh Presiden Donald Trump. Perusahaan investasi milik Warren Buffett yakni Berkshire Hathaway melaporkan peningkatan rekor keuntungan triwulanan dan tahunan pada akhir pekan kemarin.

Seperti dilansir BBC, Senin (26/2/2018) Republik telah menyetujui reformasi pajak pada bulan Desember, untuk menghasilkan pemotongan tarif pajak perusahaan menjadi 21% dari sebelumnya 35%. Buffet sendiri merupakan salah satu orang terkaya di dunia yang pernah menentang rencana tersebut. Namun kini dalam suratnya kepada investor, Buffet mengungkapkan, pemotongan pajak menyumbang hampir setengah dari keuntungan perusahaan sepanjang 2017.

Baca Juga: Para Profesi Ganda yang Kaya Raya

"Sebagian besar keuntungan kami tidak datang dari apa yang kita capai di Berkshire. Hanya sebesar USD36 miliar yang berasal dari operasional Berkshire. Sisa USD29 miliar disampaikan kepada kami pada bulan Desember saat Kongres menulis ulang kebijakan pajak AS," tulisnya.

Para analis telah menerangkan, para penerima manfaat terbesar dari paket pajak akan perusahaan multinasional. Bulan lalu bank Inggris, Barclays meramalkan bahwa Berkshire Hathaway akan menjadi yang paling mendapatkan manfaat dari kebijakan pajak tersebut. Diprediksi bakal terus terjadi peningkatan penghasilan sebesar 12% secara berkelanjutan.

Baca Juga: Daftar 10 Orang Terkaya di China: Bos Tencent Jadi Juara, Jack Ma Peringkat Kedua

Sementara Partai Republik berpendapat bahwa reformasi pajak akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Lewat penetapan undang-undang melalui Kongres dinilai sebagai suatu kemenangan untuk Presiden Trump. Ia menyebutkan sebagai "pemotongan pajak terbesar dalam sejarah" dan menjadi hadiah bagi bangsa.

Reformasi membuat sebagian besar membuat tagihan pembayar pajak lebih rendah di masa depan. Buffett, yang meyakini pajak yang lebih tinggi untuk orang kaya, mengatakan ia lebih suka tagihan pajak yang berbeda-beda.

Baca Juga: Bursa Saham Anjlok, Kekayaan Miliarder Tergerus Rp1.270 Triliun

Sebagai informasi Berkshire Hathaway sendiri memiliki saham dalam holding perusahaan kereta api barang, asuransi, real estat, surat kabar dan utilitas. Investasinya mencakup Geico, Kraft Heinz Co, Fruit of the Loom and Acme Brick Company, serta anak perusahaan Northern Powergrid, yang melayani sekitar 3,9 juta pelanggan di Inggris.

Perusahaan dan anak perusahaan telah mempekerjakan lebih dari 367.000 orang secara global. Buffett telah melakukan hal tersebut selama lebih dari empat dekade, hingga membuat kekayaannya semakin besar. Menurut majalah Fortune, kekayaan Buffett mencapai USD87 miliar meski masih kalah dari Bill Gates dan Jeff Bezos, pendiri Microsoft dan Amazon.

(Anto Kurniawan)

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement