Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ditjen Perhubungan Udara Masih Kekurangan 600 Inspektur

Antara , Jurnalis-Jum'at, 02 Maret 2018 |19:11 WIB
Ditjen Perhubungan Udara Masih Kekurangan 600 Inspektur
Ilustrasi: Foto Okezone
A
A
A

Baca Juga : Fenomena Pilot Menganggur, Banyak Sekolah Penerbangan tapi Tidak Terserap Airlines?


Peningkatan jumlah penumpang ini juga diikuti oleh jumlah pesawat terbang yang dioperasikan maskapai penerbangan nasional yang jumlahnya saat mencapai sekitar 1.300 pesawat.

Sedangkan jumlah bandara juga terus bertambah utamanya saat pemerintahan Presiden Joko Widodo yang berhasil menggenjot pembangunan Bandar Udara dari pinggiran Indonesia hingga total saat ini hampir 300 bandara di seluruh Indonesia untuk memperlancar aksesibilitas wilayah Indonesia.

Untuk menjaga dan mengembangkan performa keselamatan, keamanan dan bisnis pelayanan penerbangan tersebut, perlu dilakukan pengawasan baik "surveilance" dan "oversight" menyeluruh di delapan bidang diantaranya airworthiness (kelaikudaraan), lisensi kecakapan individu, organisasi, legislasi, operasi, navigasi, kebandarudaraan, keamanan, navigasi.

Untuk itu perlu juga dilakukan penambahan personil inspektor yang menangani berbagai bidang tersebut sehingga kualitas pengawasan terhadap seluruh operator bisa terjaga, meningkat dan lebih maksimal.

Agus juga mengingatkan bahwa sebentar lagi penerbangan Indonesia akan menjalani "assesment" dari Uni Eropa untuk membuka larangan terbang Indonesia di Eropa.

Baca Juga : Wisuda 50 Pilot Baru, Menhub Beri Pendidikan Tambahan agar Berkualitas


Penilaian akan dilakukan pada 12 -21 Maret 2018 oleh Tim Uni Eropa yang terdiri dari masing-masing satu inspektor dari Belgia dan Rumania serta masing-masing dua inspektur dari Spanyol, Belanda dan Italia. Tim Uni Eropa tersebut akan melakukan penilaian dan peninjauan langsung kepada regulator dan operator yaitu maskapai penerbangan dan bandar udara.

Maskapai yang akan diperiksa adalah Sriwijaya Air, Batik Air, Wings Air, Spirit Aviation Sentosa, Transnusa Aviation Mandiri dan Susi Air. Sedangkan bandara yang akan diperiksa adalah Bandara El Tari Kupang dan Bandara Nusawiru Pangandaran.

"Terkait penilaian Uni Eropa tersebut, kami mengingatkan pada semua inspektur Ditjen Perhubungan Udara untuk bekerja dengan profesional dan memberikan bukti kinerja yang terbaik kepada tim dari Uni Eropa. Baik itu sebelum, saat dan sesudah proses penilaian di lapangan. Buktikan bahwa penerbangan Indonesia sudah berada dalam jajaran elite penerbangan dunia. Buatlah masyarakat dan bangsa Indonesia bangga dengan kerja kita," katanya.

(feb)

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement