"Maksudnya begini, kalau ada orang beli pulsa satu hari empat kali. Aneh kan itu. Nah yang kayak gitu, system fraud detection gitu harus dibangun supaya bisa mencegah dampak perluasan dari fraud," ucap dia.
Kemudian kata dia, langkah selanjutnya melengkapi transaksi online dengan fitur keamanan yang canggih. Kata dia, seperti yang dilakukan oleh pelaku e-commerce yang mengirimkan OTP (One Time Password) atau password dinamis yang dikirimkan ke nomor telepon seluler pemegang e-rekening.
"Kalau misalnya saya jadi fraudseeker, saya bisa gunakan kartu rekan-rekan sepanjang saya tahu nomor kartu tiga angka di belakang. Kalau saya tahu alamatnya, saya tinggal buka online, saya beli barang. Saya masukin nomornya, tiga angka saya masukin, alamatnya saya sudah tahu semua, jalan itu transaksi. Jadi online nya juga dibenerin, misalnya dengan OTP itu," paparnya.
Baca Juga : BRI Setor Dividen Rp7,47 Triliun ke Negara
Langkah penting selanjutanya, dengan memberikan edukasi kepada nasabah untuk rutin melakukan pergantian PIN (personal identification number). Terlebih pin yang digunakan juga bukanlah angka yang mudah diprediksi seperti tanggal lahir.