"Jadi ada kemungkinan inflasi yang didorong volatile food akan membuat total inflasi 2018 berada di atas 3,5%," jelas dia kepada Okezone, Jakarta, Kamis (22/3/2018).
Baca Juga: BI Akan Umumkan Suku Bunga Acuan Hari Ini, Naik atau Turun?
Selain itu, lanjutnya, pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap USD yang diakibatkan oleh keluarnya modal asing dan defisit neraca perdagangan juga menjadi pertimbangan BI untuk menahan 7-Days Repo Rate.
"BI masih akan gunakan cadangan devisa untuk lakukan stabilisasi Rupiah," ucapnya.
Kendati demikian, Bhima menyatakan, langkah BI untuk pertahankan bunga acuannya hanya bersifat temporer. Di semester II, Bank Sentral diprediksi akan menaikkan suku bunga acuannya, hal ini sejalan dengan The Fed yang untuk kedua kalinya diprediksi menaikan suku bunga.
Baca Juga: OJK Kirim Sinyal ke BI Suku Bunga Acuan Harus Dinaikkan