Untuk diketahui, dalam pengumuman pertemuan bulanannya tersebut, The Fed juga mengisyaratkan dua kenaikan suku bunga lagi pada 2018, dengan alasan menguatnya prospek ekonomi dalam beberapa bulan terakhir.
"Namun tidak menutup kemungkinan pada semester II ketika Fed naikkan bunga yang kedua kalinya dan memberi tekanan besar pada rupiah BI akan naikkan 7-Days Repo Rate menjadi 4,5-4,75%. Artinya langkah BI untuk pertahankan bunga acuannya hanya bersifat temporer," paparnya.
Soal pelonggaran suku bunga acuan, kata Bhima, tidak mungkin menjadi pilihan BI. Hal ini didorong tren pengetatan moneter global.
"Suku bunga acuan 7-Days Repo Rate diprediksi tetap di 4,25%. Ruang untuk pelonggaran moneter bisa dikatakan sudah tidak ada lagi akibat tren pengetatan moneter global," jelasnya.
(Dani Jumadil Akhir)