Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Berantas Skimming, BI Panggil Perbankan dan ASPI

Yohana Artha Uly , Jurnalis-Kamis, 22 Maret 2018 |20:15 WIB
Berantas <i>Skimming</i>, BI Panggil Perbankan dan ASPI
Foto: Yohana Artha Uly/Okezone
A
A
A

JAKARTA -  Bank Indonesia (BI) berencana mengumpulkan bank-bank yang mengalami kejahatan pencurian data di kartu debit atau skimming pada pekan depan. Tidak hanya itu, BI juga mengumpulkan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) sebagai pengelola Standar Nasional Teknologi Chip (NSICCS). Hal ini untuk mendorong percepatan migrasi jenis kartu dari teknologi magnetic stripe ke teknologi chip.

"Jadi nanti kita akan panggil seluruh bank-bank yang terkena fraud (penipuan) untuk segeralah meningkatkan perlindungan nasabahnya dengan mengganti kartunya yang menjadi chip supaya lebih aman. Kemarin baru BRI kita panggil, nanti beberapa bank kita kumpulin minggu depan," ujar Direktur Eksekutif Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Onny Wijanarko, di Gedung BI, Jakarta, Kamis (22/3/2018).

Baca Juga : Banyak Skimming, OJK Minta Perbankan Percepat Migrasi ke Chip

Menurut Onny, langkah tersebut sebagai tindaklanjut terhadap kasus skimming yang marak terjadi. Setidaknya hingga saat ini sudah ada dua bank negara yang terungkap kena skimming yakni BRI dan Mandiri. Di mana selain pergantian kartu, bank juga harus melakukan penyesuasian pada mesin ATM da EDC karena perubahan kartu tersebut. 

"Memang dengan adanya skimming terakhir, itu kita akan upayakan percepatan migrasi kartu dengan teknologi chip. Tidak hanya kartunya, tapi penyesuaian (mesin)  ATM dan EDC-nya," kata dia. 

Percepatan migrasi ini juga dilakukan tak hanya duduk dengan pihak bank, namun juga ASPI.  Sebab, kata dia, BI telah targetkan migrasi kartu ke chip pada 2021 mencapai 100%. 

Baca Juga : Baznas Berbenah Diawasi Otoritas Jasa Keuangan

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement