Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

BUMN Tak Boleh Merugi, Harus Bersinergi

Koran SINDO , Jurnalis-Senin, 26 Maret 2018 |14:54 WIB
BUMN Tak Boleh Merugi, Harus Bersinergi
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Jumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengalami kerugian terus ditekan. Bahkan, tahun ini pemerintah menargetkan semua BUMN harus menanggung keuntungan. 

Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, pada 2017 dari 128 BUMN ada 12 perusahaan mengalami kerugian. Jumlah ini mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2016 karena ada 24 perusahaan merugi. 

”Tahun 2016 jumlah BUMN yang rugi mencapai 24 perusahaan, tahun 2017 turun menjadi 12 perusahaan. Tahun 2018 targetnya tidak ada lagi yang rugi,” kata Rini saat mengikuti Fun Bike BUMN 2018 di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, kemarin. 

Pada kesempatan itu, Rini menjelaskan, secara konsolidasi 128 BUMN pada 2017 membukukan laba komprehensif Rp183 triliun atau naik sekitar 10% dibandingkan 2016. 

”Saya berterima kasih pada semua insan BUMN yang telah bekerja keras selama ini. Saya harapkan tahun 2018 semua BUMN bisa untung dan keluarga besar BUMN bisa bahagia dan sejahtera bersama,” ujar Rini. 

Menurutnya, berbagai langkah akan dilakukan untuk memperbaiki kinerja keuangan terutama yang masih dalam keadaan defisit. 

”Banyak cara, namun paling utama adalah sinergi. Misalnya, BUMN dalam satu sektor yang sama, logistik pengadaan barang bisa dikoordinasikan sehingga lebih efisien,” ujarnya. 

Selain itu, sinergi BUMN juga diarahkan untuk saling memanfaatkan jasa ataupun produksi yang dihasilkan beberapa perusahaan. Dia menyoroti beberapa BUMN masih dalam tekanan keuangan, yaitu PT Garuda Indonesia yang perlu berbenah agar kinerja operasi lebih bagus lagi. 

”Khusus untuk Garuda, kerugian lebih karena perusahaan ini terjebak dalam perang tarif dan rute penerbangan internasional yang tidak efisien. Sedangkan Krakatau Steel kerugiannya membengkak disebabkan antara lain adanya dumping baja dari China,” kata Rini.

Diketahui, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) pada 2017 mengalami kerugian sebesar USD213,4 juta atau setara Rp2,88 triliun (Rp13.000/USD). Padahal 2016, Garuda berhasil mencetak laba sebesar USD9,4 juta atau Rp126,9 miliar. Untuk itu, BUMN merugi harus melakukan efisiensi, termasuk menjalin sinergi antarperusahaan. BUMN yang memiliki bisnis atau usa ha sama juga diarahkan digabung. 

Sinergi yang dimaksud dengan memanfaatkan keunggulan masing-masing BUMN. Dihadapkan sekitar 1.200 karyawan BUMN yang mengikuti sepeda santai tersebut, Rini mengatakan, para direksi BUMN agar selalu mencari terobosan dalam menjalankan perusahaan. 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement