Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kementerian BUMN Sebut Waskita dan Jasa Marga Cocok Cari Sumber Pendanaan Lewat RDPT

Antara , Jurnalis-Selasa, 27 Maret 2018 |14:56 WIB
Kementerian BUMN Sebut Waskita dan Jasa Marga Cocok Cari Sumber Pendanaan Lewat RDPT
Pembangunan infrastruktur. Foto: Ant
A
A
A

JAKARTA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendukung PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencari sumber pendanaan lewat instrumen Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) untuk membiayai divestasi saham pada enam ruas tol yang dimiliki kedua perusahaan itu.

"Kedua BUMN Konstruksi ini harus kreatif menggali sumber-sumber pendanaan seperti RDPT, sehingga tidak hanya mengandalkan sumber pendanaan konvensional, seperti pinjaman perbankan," kata Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan (KSPP) Kementerian BUMN Ahmad Bambang, di Jakarta, Selasa (27/3/2018).

Menurut Abe, panggilan akrab Ahmad Bambang, Jasa Marga dan Waskita akan mendivestasikan sahamnya di enam ruas tol Trans Jawa.

Baca Juga: Menteri BUMN Pastikan Dirut Waskita Karya Dicopot


Kementerian BUMN pun terus berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar bisa segera merampungkan berbagai prosesnya.

RDPT Waskita Karya sudah mendapat surat efektif dari OJK. Rencananya, anak usaha Waskita Karya akan mendivestasikan tiga ruas tol yang dimilikinya yakni Tol Kanci - Pajagan, Pajagan - Pemalang, dan Pasuruan - Probolinggo.

"Investor yang berminat Taspen, Jamkrindo, Jasa Raharja, Asabri, Dana Pensiun BUMN dan beberapa perusahaan lain. Targetnya bisa peroleh dana kurang lebih Rp5 triliun," tuturnya.

Baca Juga: Sanksi Kelalaian Waskita Karya, Tak Diberi Proyek Selama 6 Bulan?


Sementara untuk RDPT Jasa Marga prosesnya masih terus bergulir di OJK. Perseroan berencana melakukan divestasi saham di tiga entitas anak yakni PT Jasamarga Semarang Batang (JSB), PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN), dan PT Ngawi Kertosono Jaya (NKJ). Ruas Tol yang ditawarkan yakni Tol Batang-Semarang, Solo-Ngawi, dan Ngawi-Kertosono.

"Untuk Jasa Marga, hanya 20% kepemilikan yang ditawarkan dengan target perolehan dana sebesar Rp3 triliun," jelasnya.

Menurut Abe, langkah ini dilakukan untuk memperkuat keuangan perseroan mengingat keduanya sedang banyak berinvestasi. Instruken RDPT dinilai cocok bagi Jasa Marga dan Waskita Karya yang banyak berinvestasi pada proyek infrastruktur berskala besar.

"RDPT untuk menjaga covenant dan profit perusahaan agar tetap baik. Sebab kalau semua investasi sendiri lewat pinjaman bank, maka dalam jangka pendek profit perusahaan akan tertekan oleh bunga, sementara jalan tol yang sudah dikerjakan belum beroperasi," ujarnya.

(ulf)

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement