3. Doddy Zulverdi
Doddy memaparkan visi, misi dan strateginya di depan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.
Visinya meningkatkan peran BI dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan berkesinambungan untuk kesejahteraan masyarakat yang lebih baik dan inklusif.
"Misinya mengurangi kerentanan domestik, memanfaatkan sumber daya alam dan manusia, mengurangi ketimpangan daerah dan menciptakan kesejahteraan ekonomi yang lebih inklusif," ujar Doddy.
Doddy pun menyatakan ada empat tantangan utama yang harus diatasi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan berkelanjutan. Pertama yakni tantangan pada stabilitas makroekonomi yang rentan terhadap gejolak eksternal.
"Pasar keuangan domestik rentan terhadap perubahan sentimen dan risiko pembalikan modal. Kepemilikan asing pada instrumen keuangan domestik sangat tinggi, serta volume dan instrumen yang terbatas menyebabkan likuiditas pasar valas tipis," paparnya.
Untuk menangani ini maka strateginya, mendorong surplus transaksi berjalan dan mengurangi risiko pembalikan modal sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap pembiayaan luar negeri. Tantangan kedua yakni pertumbuhan ekonomi masih di bawah potensi.
Strateginya, kata Doddy, mempercepat pelaksanaan reformasi struktural dengan skala prioritas yang disesuaikan dengan tingkat urgensi dan kapasitas keuangan pemerintah.
Reformasi struktural maka akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Hal itu dilakukan dengan memperkecil basis pembiayaan pembangunan, meningkatkan daya saing ekonomi nasional dan memperkuat kemandirian ekonomi nasional.
"Mendorong industri manufaktur penghasil bahan baku yang selama ini banyak diimpor. Kita tahu bahwa industri-industri yang banyak menggunakan bahan baku impor. Di sini perlu kita dorong untuk bisa mengembangkan industri penghasil bahan bakunya," jelasnya.
Tantangan ketiga yakni perekonomian antar daerah belum merata. Di mana harus mengurangi ketimpangan ekonomi antar daerah sehingga mesin pertumbuhan ekonomi tidak bertumpu hanya di pulau Jawa.
Strateginya dengan mengurangi disparitas harga antar daerah, mendorong investasi dan pemerataan infrastruktur antar daerah.
"Khususnya di sektor pariwisata dan transportasi, dengan mempercepat realisasi misalnya dengan percepatan upaya menciptakan destinasi-destinasi wisata baru," jelasnya.
Tantangan terakhir, kata dia, perekonomian yang belum inklusif. Di mana harus didorong pengembangan pada UMKM, ekonomi keuangan syariah, perkembangan teknologi digital.
Strateginya dengan kembangkan UMKM untuk memperluas kesempatan berusaha bagi mayoritas penduduk Indonesia. Selain itu, mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah untuk memanfaatkan besarnya potensi usaha berbasis produksi/jasa halal.
"Juga dengan memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas akses informasi, akses keuangan, dan akses pemasaran kepada UMKM," pungkasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)