Sementara itu, tantangan yang terakhir masih datang dari domestik yakni mengenai fungsi intermediasi perbankan yang belum sepenuhnya pulih sehingga daya dorong belum kuat dan pertumbuhan kredit juga belum bergerak.
"Daya dorong perbankan terhadap proses pemulihan ekonomi menjadi terbatas hal itu dipengaruhi oleh permohonan kredit yang belum kuat dan standar dari perbankan yang relatif tinggi," jelasnya.
Baca Juga: BI Luncurkan Buku Laporan Perekonomian Indonesia Tahun 2017
Selain itu, ada juga tantangan yang dipenagruhi oleh struktural ekonomi domestik. Pertama, daya saing ekonomi yang belum kuat baik dari sisi infrastruktur, kelembagaan, inovasi dan SDM. Kedua, kapabilitas industri terbatas, seperti terlihat dari ekspor dan impor yang berorientasi komoditas mentah.
"Katiga, pembiayaan ekonomi masih terbatas, baik dari pemerintah dan luar negeri. Kemampuan perlu didorong untuk bisa biayai infrastruktur sesuai rencana. Hal ini membuat ekonomi domestik defisit ganda, fiskal dan CAD, sehingga belum bisa respon pemulihan ekonomi global. Ekonomi digital, mengubah landskap riil dan keuangan serta pemerataan pendapatan dan partisipasi dari masyarakat kecil belum seluruhnya," tukasnya.
(Dani Jumadil Akhir)