JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) mengatakan tengah menunggu instruksi dari pemerintah soal penurunan tarif tol. Beleid terkait penurunan tarif tol tersebut telah dikaji di tingkat kementerian.
"Penurunan tarif yang sudah sering dibaca, namun sampai sekarang belum ada penurunan tarif. Jadi kami masih menunggu konsep dari pemerintah," ungkap Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani di Jakarta, Selasa (10/4/2018).
Desi memastikan, meskipun ada penurunan tarif tol, tapi kebijakan tersebut tidak akan mengganggu internal rate of return (IRR) jalan tol perseroan. Sebab, pemerintah akan menjaga IRR jalan tol dengan memberikan perpanjangan waktu konsesi.
"Jadi kalau itu (IRR) berkurang dilakukan penambahan waktu konsesi sehingga kembali lagi IRR tetap," kata dia.
Satu hal yang dikhawatirkan oleh Desi dengan adanya penerapan penurunan tarif tol adalah terjadinya defisit arus kas (cash flow). Akan tetapi, Desi menyebut pemerintah tengah menyiapkan insentif untuk menutupi kondisi defisit arus kas tersebut.
"Pemerintah juga sudah akan memberikan adanya insentif atas defisit cashflow. Kami sampai dengan sekarang masih menunggu bentuk dari peraturan Kementerian Keuangan untuk mengompensasi jika terjadi adanya defisit cashflow," ujarnya.
Sekadar informasi, tahun ini tarif tol bakal diturunkan untuk mendorong angkutan logistik agar lebih murah. Beleid terkait penurunan tarif tol tersebut telah dikaji di tingkat kementerian.
Nantinya ada beberapa opsi untuk menurun kan tarif tol, termasuk dengan penggabungan golongan kendaraan besar yang identik dengan angkutan logistik.
Di sisi lain, para pengelola jalan tol juga akan diberikan berbagai kemudahan terkait investasi. Salah satunya dengan menambah masa konsesi hingga 50 tahun, dibandingkan saat ini yang hanya 35-40 tahun.
(Fakhri Rezy)