TERNATE - Investor asal Jepang akan menyediakan 500 unit kapal ikan berukuran tiga GT bagi nelayan Maluku Utara (Malut) dan kapal penampung ikan berkapasitas 330 GT untuk mengemas hasil tangkapan nelayan untuk diekspor ke luar negeri.
Plt Gubernur Malut, Muhammad Natsir Thaib di Ternate, Jumat (13/4/2018), menyatakan, bantuan 500 unit kapal bagi para nelayan dari investor Jepang Duke Kapital semestinya melalui wadah seperti Induk Koperasi sebagai wadah agar pengelolaannya bisa profesional dan transparan.
Dia mengatakan, Pemprov Malut akan mendorong investor masuk ke Malut untuk berinvestasi di sektor perikanan, karena 75 persen wilayah Malut merupakan laut.
Menurut dia, selama ini bantuan yang diberikan Pemprov Malut tidak jelas peruntukkannya, sehingga pemda sebagai fasilitator dalam mengembangkan potensi SDA, karena pemerintah menjaga, mengendalikan dan membina.
Baca Juga: Menteri Susi: Nelayan di Fakfak Rela Makan Mi demi Jual Ikan
Gubernur mengapresiasi bantuan dari DUK Capital sehingga pemerintah mendorong agar ekonomi bisa berjalan dan ini melalui Koperasi dan usaha bersama, apalagi ada kerjasama antara Dinas Koperasi dan DKP agar bersinergi, sebab, Pemprov dan DPRD akan mendorong pengembangan koperasi bagi para nelayan.
Sementara itu, sejumlah pemerhati kelautan mendorong agar pemda di Malut, terutama yang berada di wilayah pesisir dan pulau-pulau, untuk mengembangkan usaha perikanan dengan menggandeng investor masuk berinvestasi di wilayahnya.