JAKARTA - World Bank mengatakan, peningkatan rating utang sangatlah positif bagi Indonesia. Pasalnya, dengan meningkatnya peringkat utang Indonesia, maka aliran dana asing yang masuk (Capital ini flow) akan ikut meningkat.
Senior Ekonomi Bank Dunia untuk Indonesia Derek Chen mengatakan, dana asing yang akan masuk masih akan didominasi melalui pasar obligasi pemerintah seiring pembangunan infrastruktur yang begitu masif dilakukan. Pasalnya, banyak investor asing menilai Indonesia merupakan salah satu pasar yang sangat baik untuk berinvestasi.
Baca juga: Moody's Upgrade Rating Indonesia, World Bank : Ada Perbaikan Fundamental
Ditambah, apabila peringkat utang Indonesia mengalami perbaikan, maka investor akan datang berbondong-bondong untuk menanamkan uangnya di Indonesia melalui obligasi.
"Indonesia masih menjadi pasar yang menarik untuk berinvestasi. Kenapa? Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah masih rendah. Situasi defisit anggaran negara yang rendah menjadikan kemungkinan gagal bayar pemerintah masih kecil sehingga membuat investasi di instrumen ini (obligasi) menarik," ujarnya saat ditemui di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (13/4/2018).
Baca juga: Moody's Upgrade Rating Utang Indonesia Jadi Baa2Outlook Stabil
Untuk pasar saham lanjut Derek, dirinya menyebut masih akan mengalami naik turun. Pasalnya, meskipun fundamental ekonomi Indonesia sangat bagus, namun ada beberapa sentimen ekonomi global yang mempengaruhi pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
"Pasar saham yang belakangan turun saya rasa karena sentimen global. Karena fundamental ekonomi Indonesia cukup bagus," jelasnya.
Baca juga: Moody's Upgrade Rating Utang Indonesia, Gubernur BI: Ini Level Tertinggi
Sebagai informasi, Lembaga pemeringkat internasioal Moodys Investor Service (Moodys) kembali menaikkan rating utang Indonesia. Dalam riset terbarunya, peringkat Sovereign Credit Rating (SCR) Republik Indonesia naik dari Baa3/Outlook Positif menjadi Baa2/Outlook Stabil.
Peningkatan rating yang dilakukan oleh Moody's kepada Indonesia bisa berdampak positif bagi Indonesia untuk menarik investor kedalam negeri. Karena dengan peningkatan tersebut membuktikan jika kondisi ekonomi dalam negeri mulai mengalami perbaikan.
Dirinya mencontohkan, kondisi perekonomian Indonesia terus mengalami peningkatan. Pada tahun lalu saja ekonomi Indonesia berada di angka 5,1% sementara pada tahun ini ekonomi Indonesia diprediksi bisa tumbuh di angka 5,3%.
Belum lagi,beberapa faktor ekonomi makro pun menunjukan jika perekonomian Indonesia dinilai terus meningkat. Seperti inflasi yang tetap terjaga dalam periode tiga tahun terakhir.
Bahkan, jika kondisi ini terus dipertahankan maka bukan tidak mungkin beberapa lembaga rating dunia lainya juga akan meningkatkan standar rating Indonesia. Seperti contohnya adalah rating yang di lakukan Fitch pada akhir tahun lalu.
(Fakhri Rezy)