JAKARTA - Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China membuat perekonoian dunia dilanda ketidakpastian. Pasalnya, banyak negara yang justru khawatir adanya perang dagang dapat menganggu perekonomian pada negara tersebut.
Menteri Perdagangan Enggartisto Lukita mengatakan, perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat dengan Cina tidak perlu ditakuti oleh para pengusaha di Indonesia. Karena menurutnya perang dagang yang terjadi justru bisa membuka peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor.
Pasalnya, dengan persaingan perdagangan kedua negara tersebut, maka Indonesia bisa masuk sebagai penggantinya. Karena dengan adanya perang dagang, maka ada beberapa produk yang akhirnya mengalami kekurangan.
"Saya ingin mengajak, ingin meyakinkan saudara, ini waktunya kita lebih percaya diri, ini waktunya kita menjual produk kita dan meyakinkan kepada dunia," ujarnya saat ditemui di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (20/4/2018).
Baca Juga: Jepang dan China Hindari Perang Dagang, Ini Alasannya
Menurut Enggar, setiap kondisi apapun selalu ada peluang sebetulnya ada peluang yang dapat diambil oleh Indonesia. Bahkan dalam kondisi perang pun dirinya menyebut selalu ada peluang bagi negara untuk bisa untuk.
"Setiap persoalan setiap kondisi itu pasti ada peluang. Orang perang juga pasti ada saja yang untung. Tapi mudah-mudahan jangan sampai perang," ucapnya.

Oleh karena itu lanjut Enggar yang perlu dilakukan adalah bagaiman meningkatkan nilai tambah dari produk tersebut. Sehingga nantinya banyak produk-produk dalam negeri yang bisa diterima di luar negeri.
"Bahkan di tengah perseturuan dagang antara AS-China kemudian juga dengan Eropa. Maka peluang kita itu akan lebih besar (jika produk memiliki nilai tambah yang tinggi),"ucapnya.
Apalagi lanjut Enggar, saat ini pihaknya juga tengah berusaha untuk membuka pasar baru diwilayah Afrika dan Timur Tengah. Sehingga sudah sewajarnya para pengusaha menyiapkan betul betul produknya agar bisa memiliki nilai tambah yang tinggi. "Demikian juga dengan Afrika akan banyak juga peluang kita," katanya.
(Martin Bagya Kertiyasa)