Sebagai informasi, sebelumnya, Kementerian BUMN memutuskan untuk merombak Direksi untuk kedua kalinya di era jabatan Presiden Joko Widodo. Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno menyebut ada beberapa pertimbangan yang menjadi alasan perubahan Direksi Pertamina.
Baca Juga : Dirut Pertamina Harus Mampu Jaga Pasokan Premium
Salah satunya adalah karena rangkaian masalah yang menimpa perusahaan beberapa waktu terakhir. Seperti insiden kilang minyak di Balikpapan, harga BBM, kelangkaan premium serta pembentukan holding BUMN.
(feb)
(Rani Hardjanti)