Rencananya, dana IPO tersebut akan digunakan sekitar 20% untuk modal kerja pengembangan proyek perusahaan. Lalu, 43% untuk akuisisi tanah. Sekitar 10% untuk pembuatan perusahaan joint venture. Perseroan juga berencana untuk melakukan akuisisi perusahaan menggunakan 27% dana hasil IPO.
Bertindak sebagai penjamin emisi adalah BNI Sekuritas, Danareksa Sekuritas, dan Danatama Makmur Sekuritas.
Adapun penawaran awal akan berlangsung pada 24 April - 2 Mei 2018, perkiraan tanggal efektif 9 Mei 2018. Lalu, masa penawaran umum pada 14 Mei 2018. Perseroan menargetkan dapat mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia pada 17 Mei 2018.

Dari sisi kinerja keuangan, pada tahun 2017 Wijaya Karya Realty mampu mengantongi sebesar Rp173 miliar. Laba perseroan turun dari laba tahun sebelumnya sebesar Rp324 miliar. Penurunan laba disebabkan penurunan penjualan dari sebelumnya Rp2,05 triliun menjadi Rp1,52 triliun di tahun 2017.