JAKARTA - PT Wijaya Karya Realty Tbk melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Perseroan melepas sebanyak-banyaknya 12,51 miliar lembar saham atau 25% dari keseluruhan saham pasca IPO.
Mengutip ringkasan IPO perseroan di Jakarta, Jumat (27/4/2018), entitas anak PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) tersebut mematok harga penawaran pada rentang Rp195 - Rp255 per lembar saham.
Baca Juga: Kembangkan Hunian Vertikal, Wika Realty dan Gaharu Mulai Bidik Wilayah Bintaro
Dengan harga penawaran tersebut maka perseroan yang menjalankan kegiatan usaha utama di bidang pembangunan, pengembangan, dan pengelola properti itu menargetkan dapat mengantongi dana segar Rp2,44 triliun hingga Rp3,2 triliun.

Rencananya, dana IPO tersebut akan digunakan sekitar 20% untuk modal kerja pengembangan proyek perusahaan. Lalu, 43% untuk akuisisi tanah. Sekitar 10% untuk pembuatan perusahaan joint venture. Perseroan juga berencana untuk melakukan akuisisi perusahaan menggunakan 27% dana hasil IPO.
Bertindak sebagai penjamin emisi adalah BNI Sekuritas, Danareksa Sekuritas, dan Danatama Makmur Sekuritas.
Adapun penawaran awal akan berlangsung pada 24 April - 2 Mei 2018, perkiraan tanggal efektif 9 Mei 2018. Lalu, masa penawaran umum pada 14 Mei 2018. Perseroan menargetkan dapat mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia pada 17 Mei 2018.

Dari sisi kinerja keuangan, pada tahun 2017 Wijaya Karya Realty mampu mengantongi sebesar Rp173 miliar. Laba perseroan turun dari laba tahun sebelumnya sebesar Rp324 miliar. Penurunan laba disebabkan penurunan penjualan dari sebelumnya Rp2,05 triliun menjadi Rp1,52 triliun di tahun 2017.
Baca Juga: Angakasa Pura Gandeng Wika Realty Bangun Hotel
Total aset perseroan tercatat sebesar Rp6,27 triliun sementara total ekuitas sebesar Rp2,55 triliun. Perseroan memiliki beban liabilitas sebesar Rp3,73 triliun.
Sekadar informasi, PT Wijaya Karya Realty Tbk berdiri sejak tahun 2000 sebagai anak perusahaan dari PT. Wijaya Karya Tbk (WIKA). Perseroan adalah salah satu pengembang properti BUMN dengan brand Tamansari yang tersebar di berbagai kota seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Bali, dan lain-lain.
(ulf)
(Rani Hardjanti)